Wamena, Jubi – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Forum Pribumi Provinsi Papua Pegunungan atau FPP-PP telah melakukan audiensi dengan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan pada Jumat (19/7/2024), untuk menindaklanjuti aspirasi para pencari kerja atau pencaker dan tenaga honorer untuk formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024.
Ketua FPP-PP Yusup Yikwa mengapresiasi Penjabat atau Pj Gubernur Velix Vernando Wanggai dan Sekretaris Daerah (Setda) Wasuok Demianus Siep yang telah membuka ruang untuk berdiskusi menjaring sejumlah aspirasi bersama FPP-PP.
“Pertemuan kami bersama pemerintah kemarin itu bagian dari tindaklanjut dari pertemuan sebelumnya untuk menyampaikan sejumlah aspirasi dari para pencaker dan tenaga honorer dalam pengangkatan formasi CPNS 2024 agar lebih memprioritaskan anak asli daerah,” kata Yikwa, saat ditemui Jubi.id di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya pada Senin (22/7/2024) siang.
Yikwa mengakui FPP-PP akan terus mengawal aspirasi para pencaker dan honorer yang telah diserahkan kepada Pemrov Papua Pegunungan pada 1 Juli 2024 agar pemerintah bisa mengambil kebijakan secara khusus untuk memprioritaskan anak daerah.
“Agar anak -anak asli dari delapan kabupaten dan kota yang ada di wilayah Papua Pegunungan ini diberi kesempatan kerja di daerahnya sendiri supaya mereka bisa membangun di negerinya sendiri, karena mereka tidak mungkin cari kerja di daerah lain,” katanya.
Menurutnya masih banyak anak-anak putra daerah dari delapan kabupaten dan kota yakni Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Lani jaya, Kabupaten Nduga, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan Bintang yang telah lulus sarjana, bahkan magister dan doktoral atau S3 dari berbagai universitas. Dan banyak dari mereka yang masih menganggur karena belum mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan.
“Kita lihat bahwa anak-anak asli Papua Pegunungan dalam setiap tahun itu mungkin ratusan bahkan ribuan sarjana lulus dari berbagai kampus di Indonesia tapi belum ada lapangan perkerjaan jadinya terjadi pengangguran di mana -mana,” katanya.
Akibat dari itu lanjut Yikwa, ” banyak muncul masalah kriminalitas di daerah ini, seperti KDRT, penjualan narkoba, dan perjudian merajalela. Karena itu kami berharap agar pencaker dan tenaga honorer dari delapan kabupaten ini harus diprioritaskan untuk mengurangi penyakit sosial yang terjadi di lingkungan kita selama ini,” katanya.
Lebih lanjut ia juga berterimakasih dan mengapresiasi sejumlah organisasi kepemudaan seperti KNPI, OKP, Cipayung, dan pimpinan lapangan dari delapan kabupaten serta Aliansi Honorer Papua Pegunungan yang telah berpartisipasi dan mengawal aspirasi para pencaker dan honorer ini.
Pj Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai mengatakan untuk menyikapi sejumlah aspirasi dan masukan dari (FPP-PP) itu dalam waktu dekat pemprov akan membuat pelatihan simulasi untuk penerimaan CPNS 2024. Materi pelatihannya akan dibawakan langsung oleh Badan Kepegawaian Negara atau BKN Provinsi Papua.
“Jadi untuk semua pencaker dan tenaga honorer yang ada di Provinsi Papua Pegunungan, kami akan dorong Perdasus untuk melindungi semua hak-hak orang asli daerah dan selain itu kami juga akan bekerja sama dengan MRP Papua Pegunungan untuk merumuskan hal ini,” kata Penjabat Wanggai.
Selain itu Wanggai juga mengatakan pihaknya akan tetap membangun koordinasi dan komunikasi ke Tim Independen dari Forum Pribumi Provinsi Papua, dan perwakilan koordinator lapangan dari delapan kabupaten yang ada akan dilibatkan dalam proses penerimaan CPNS 2024 untuk menjadi tim seleksi atau Timsel.
“Begitu pula semua honorer yang ada saat ini kami akan cross check dan adakan rapat pimpinan bersama semua OPD Provinsi Papua Pegunungan yang ada saat ini,” tutup Wanggai. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!