Wamena, Jubi – Masyarakat Distrik Hubikosi, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (31/1/2023) pagi, melakukan aksi pemalangan ruas jalan Hom-hom ke Moai. Di ruas jalan sepanjang 2,4 kilometer itu saat ini sedang dilakukan pelebaran jalan.
Menerima laporan terkait pemalangan jalan tersebut, Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua Rouw, langsung menuju lokasi dan mendatangi kantor Distrik Hubikosi.
Usai memantau lokasi pembangunan pelebaran jalan Hom-hom ke Moai, Bupati Banua mengatakan sebenarnya yang dilakukan masyarakat bukan pemalangan tetapi mereka hanya khawatir pihak kontraktor bekerja asal-asalan dan jalan menjadi rusak.
“Karena setelah kami lakukan pengecekan ke lokasi, [pekerjaan] itu sudah [dikerjakan] sesuai spek atau standar jalan raya karena sebelum proses pembangunan sudah dilakukan pengecekan seperti kepadatan tanah dan lainnya, maka siap untuk diaspal,” kata Bupati Banua, Selasa (31/1/2023) sore.
Bupati Banua menerangkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dan menjelaskan kepada kepala distrik, kepala kampung, dan masyarakat setempat soal hal itu dan mereka sudah paham.
“Masyarakat lakukan pemalangan jalan itu, bukan karena jalannya tak mau diperbaiki tetapi mereka belum paham,” jelasnya.
Bupati Banua mengatakan masyarakat justru sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah karena jalan itu sudah diaspal dan dilakukan perbaikan.
Ia menjelaskan saat ini pembagunan jalan baru sejauh 2,4 Km tetapi nanti tahap berikutnya akan dilanjutkan sampai ke Musafak.
“Sumber dana kita gunakan dana BBH program dari pusat sehinga kita lelang di daerah itu yang kita lakukan,” jelasnya.
Ia menargetkan perbaikan jalan tersebut tahun ini sudah bisa diselesaikan semua.
“Seperti jalan Moai dulu sudah pernah diaspal tetapi ada banyak bagian yang bolong-bolong sehinga kita lakukan pengaspalan yang baru,” katanya.
“Targetnya tahun 2023 ini semua pembangunan proyek infrastuktur harus selesai semua sehinga kita kejar lebih awal tahun ini,” imbuhnya.
Sementara itu, perwakilan tokoh pemuda Hubikosi, Wilmen Huby, membenarkan pemalangan akses Jalan yang dilakukan oleh pemuda dan tokoh setempat itu memang sempat terjadi pada Selasa pagi sekitar pukul 9.40 WP.
“Pemalangan dilakukan oleh belasan warga dari perwakilan tokoh masyarakat dan pemuda,” katanya.
Dia menjelaskan alasan utama warga melakukan pemalangan akses jalan utama dari Hom-hom ke Moai dan juga sebagai jalan utama ke Kimbim-Piramyd adalah masyarakat setempat menilai pihak kontraktor pembangunan infrastruktur pelebaran jalan dan pengaspalan itu ukurannya tidak sesuai karena ada yang lebar dan kecil atau besar kecil.
“Karena kita lihat di bagian depan jalan dekat Hom-hom itu ukurannya normal dan lebar, tetapi di bagian tengah dekat turun jalan STM Ninabua situ ukuranya sangat kecil, jadi tidak rata,” jelasnya.
“Jadi penyebab pemalangan jalan hanya itu saja, tak ada yang lain,” pungkas Huby saat ditemui Jubi di kantor Distrik Hubikosi. (*)