Wamena, Jubi – Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) dan kepala suku adat di Kabupaten Jayawijaya minta masyarakat tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di ibukota Provinsi Papua Pegunungan itu.
Hal itu disampaikan Ketua LMA Kabupaten Jayawijaya, Herman Doga, bersama para kepala suku adat saat jumpa pers di Wamena, Kamis (25/5/2023) sore.
Dalam imbauan tersebut, Ketua LMA Jayawijaya mengajak seluruh lapisan masyarakat di wilayah adat Jayawijaya dan Provinsi Papua Pegunungan agar tetap bersama-sama menjaga situasi kamtibmas dan mengawal pembangunan di wilayah itu.
“Dengan tujuan agar kemajuan, kedamaian, dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Papua Pegunungan bisa tercapai sesuai harapan kita Bersama,” kata Herman Doga.
Oleh sebab itu dirinya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap mendukung penuh program pemerintah dalam pembangunan sebagai wujud kepedulian dan peran atas kepercayaan pemerintah pusat yang telah memekarkan Provinsi Papua Pegunungan.
“Selain itu saya juga berpesan agar masyarakat tidak mudah terhasut oleh isu-isu provokatif yang dapat menimbulkan konflik dan dapat memecah belah persatuan masyarakat di Jayawijaya,” katanya.
“Karena program Otsus demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Jayawijaya,” imbuhnya.
Apalagi, kata Herman Doga, beberapa bulan lagi sudah memasuki tahun politik, maka pihaknya mengajak masyarakat agar mendukung dan mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2024 demi masa depan Provinsi Papua Pegunungan, khususnya Kabupaten Jayawijaya.
“Mari bergandengan tangan dengan seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Jayawijaya untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, karena keamanan dan kedamaian adalah kunci kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Tanah Papua yang diberkati oleh Tuhan,” katanya.
Sementara itu, perwakilan kepala suku adat yang juga Kepala Kampung Lantipo,
Hengky Heselo, minta masyarakat di Kabupaten Jayawijaya agar tidak mudah terprovokasi dengan berita hoaks karena hal itu akan menghambat pembangunan di daerah ini.
“Karena saat provinsi belum ada lapangan pekerjaan sangat sulit dan sempit sehingga banyak pengangguran di mana-mana sehingga angka kriminal juga semakin tinggi di daerah kita. Tetapi dengan adanya provinsi baru maka akan ada lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat serta pembangunan daerah ini akan berjalan dengan baik,” kata Hengky Heselo.
Heselo juga mengajak masyarakat tidak perlu lagi membuat kegiatan yang melawan hukum serta terhasut dengan isu-isu yang provokatif.
“Mari kita dukung pemerintah dalam membangun daerah kita ini,” pungkasnya. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!