Wamena, Jubi – Bupati Jayawijaya, Jhon Ricard Banua, mengatakan bahwa kegiatan Tentara Manungal Membangun Desa (TMMD) merupakan keterpaduan antara TNI bersama pemerintah daerah, sebagai upaya percepatan terobasan pembagunan di daerah pedesaan.
“Ini juga sebagai langkah peningkatan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jayawijaya. Setiap tahun Kodim 1702 Jayawijaya menyelenggarakan TMMD secara bergiliran di setiap distrik,” kata Banua, saat membuka TMMD ke-115 Kabupaten Jayawijaya, di Wamena, Selasa (11/10/2022).
Oleh karena itu, atas nama Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, pihaknya memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Kodim 1702 Jayawijaya dan pihak-pihak terkait atas kerja keras, koordinasi serta kerjasamanya, sehingga TMMD tahun ini dapat kembali terlaksana di wilayah Kabupaten Jayawijaya.
“Mari kita semua mengingat kembali akan tujuan pelaksanaan TMMD, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, wawasan kebangsaan kasadaran bela negara, kepatuhan hukum, pola hidup sehat dan gotong royong, sehingga tercipta stabilitas keamanan serta situasi yang kondusif dan daya tangkal untuk menghadapi ancaman dan gangguan demi ketahanan nasional,” katanya.
Jhon Banua mengatakan program TMMD bukan semata untuk membangun sarana fisik bagi masyarakat kampung, tapi juga untuk semangat masyarakat agar mampu mengelola potensi yang ada di sekitarnya, serta memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi setiap ancaman dan tantangan.
TMMD reguler ke-115 tahun 2022 mengambil tema TMMD Dedikasi Terbaik Membangun NKRI.
Komandan Kodim 1702 Jayawijaya, Letkol Cpn. Athenius Murip, mengatakan TMMD ke-115 tahun 2022 dilaksanakan di Distrik Tailarek yang merupakan distrik terjauh secara demografi dari Kabupaten Jayawijaya.
“Akses jalan ke wilayah ini susah dilewati karena belum diaspal,” katanya.
Program TMMD ke-115 tahun 2022 yang melibatkan 150 orang peserta di Desa Tailarek akan dibangun dua unit rumah dan satu gudang penampungan kegiatan akan berlangsung dari tanggal 11 Oktober 2022 sampai dengan 9 November 2022.
“Di dalamnya ada kegiatan fisik dan nonfisik, yaitu kegiatan penyuluhan kesehatan, penanganan stunting, dan penyuluhan pertanian. Itu semua akan dilakukan oleh dinas terkait,” tuturnya.
Lebih lanjut Athenius Murip berharap dengan adanya kerjasama pembangunan, Distrik Tailarek yang sangat jauh dari kota, bisa membuka pembangunan berikutnya, khususnya infrastruktur. (*)