Merauke, Jubi – Uskup Agung Merauke, Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC menyoroti semakin maraknya aksi pencurian dan premanisme di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Ia mempertanyakan kinerja kepolisian menangani kedua masalah itu.
Mgr Petrus Canisius Mandagi menyatakan banyak keluhan masyarakat soal maraknya pencurian di wilayah perkotaan Merauke. Beliau bahkan mengungkapkan sebuah sepeda motor operasional Keuskupan Agung Merauke hilang dicuri pada Jumat lalu.
“Pencurian di Merauke itu sudah terjadi di mana-mana. Banyak laporan dan keluhan. Pertanyaan saya, di mana itu polisi? Kami juga ada kecurian motor operasional Jumat lalu. [Namun] bukan karena motor keuskupan dicuri lalu kita bertanya. Faktanya, aksi pencurian belakang ini semakin menjadi,” kata Uskup Mandagi.
Ia meminta kepolisian dapat segera menanggapi keluhan dan laporan warga, sehingga masyarakat tidak resah karena maraknya pencurian dan masalah kriminalitas lainnya. “Tidak hanya keuskupan saja yang kehilangan barang. Sekolah banyak kehilangan laptop, begitu juga warga yang kehilangan motor dan barang berharga lainnya. Di Gereja Katedral kemarin juga ada kehilangan motor,” tutur Uskup Mandagi.
Menurutnya, penegakan hukum harus dilakukan supaya ada efek jera bagi para pelaku. “Upaya hukum harus dilakukan supaya semua tahu bahwa negara ini ada di bawah hukum. Kita harapkan polisi dapat bekerja maksimal,” sambungnya.
Uskup Mandagi juga menyoroti masalah premanisme di sejumlah tempat umum di Kota Merauke. Di beberapa tempat, ada kelompok preman yang memalak warga atau pengunjung.
“Preman makin banyak di Merauke, seperti di pelabuhan, di toko, maupun di pasar. Kalau masuk pelabuhan misalnya, itu harus bayar, bukan bayar kepada petugas, tapi ada preman yang meminta. Yang begini harus dibasmi,” ujarnya. (*)