Merauke, Jubi – Pemerintah Kabupaten Merauke, Papua Selatan berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional – Bapanas, Perum Badan Urusan Logistik dan pelaku usaha menghadirkan Warung Pangan Beragam Begizi Seimbang dan Aman – B2SA di Merauke. Warung pangan yang berlokasi di Jalan Raya Mandala – Bampel, Kota Merauke ini diresmikan oleh Bupati Romanus Mbaraka pada Senin (5/6/2023).
Kehadiran warung pangan sebagai upaya pemerintah mendorong gerakan pangan murah yang bertujuan melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok di Kabupaten Merauke. Gerakan pangan murah juga untuk menekan lagu inflasi di daerah.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka menyatakan bahwa pemerintah setempat melalui rumpun pertanian (Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Dinas Pertanian, dan Dinas Perikanan dan Kelautan) terus melakukan operasi pasar untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan di daerah tersebut.
“Kita terus mengontrol pasokan dan harga pasar, termasuk salah satunya dengan upaya kita hari ini menghadirkan warung pangan. Selain mengontrol harga pasar, kita harus menjamin agar bagaimana petani punya harga jual pangan juga harus baik. Dengan. Demikian pertumbuhan ekonomi terus berjalan,” kata Mbaraka.
Mbaraka mengajak semua stakeholder termasuk para pelaku usaha untuk tetap bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan di Kabupaten Merauke dengan harga yang terjangkau. Sebab melalui stabilisasi pasokan dan harga pangan, inflasi di daerah dapat dikendalikan dengan baik.
“Sesudah kita bangun warung pangan di Kota Merauke, kita segera bangun juga di beberapa distrik yakni di Kimaam, Okaba dan Muting. Kita bangun di distrik-distrik supaya kita bisa mengendalikan harga pangan di semua wilayah di Kabupaten merauke. Tempat ini akan menjadi tempat penjualan bahan pokok pangan dengan harga yang terjangkau,” tutup Mbaraka.
Sementara Koordinator Stabilisasi dan Pasokan Harga Pangan pada Badan Pangan Nasional, Yudi Harsatriadi Sandiatma menyampaikan berdasarkan informasi perkembangan data harga pangan per 5 juni 2023 masih terdapat beberapa komoditas pangan di Kabupaten merauke yang relatif tinggi, di antaranya minyak goreng dan telur ayam ras.
“Minyak goreng kemasan sederhan di pasaran masih di kisaran Rp19 – Rp20 ribu. Kemudian telur ayam ras di kisaran Rp32.500 per kilogram. Nah kehadiran warung pangan ini untuk mengantisipasi sekaligus melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan,” kata Sandiatma.
“Salah satu faktor yang menyebabkan kesenjangan atau disparitas harga antara wilayah karena produksi yang kurang merata antara waktu dan antara wilayah. Sehingga kita harus berupaya keras melakukan berbagai langkah strategis dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan,” sambungnya.
Sandiatma menjelaskan, kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan – SPHP sangat penting dilakukan sebagai upaya mengantisipasi pasokan dan harga pangan yang melonjak sebagai akibat dari dampak ekonomi global. Kegiatan stabilisasi juga dalam rangka mengendalikan inflasi secara nasional.
“Selain itu, Bapanas dalam upaya pengendalian inflasi juga melakukan intervensi fasilitasi distribusi pangan. Kegiatan ini adalah bagaimana memindahkan pangan dari wilayah surplus ke wilayah defisit sehingga terjadi keseimbangan pasokan dan juga keseimbangan harga,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke, Martha Bayu menyatakan warung pangan tersebut akan dibuka setiap hari dengan menjual sembilan bahan pokok dan aneka kuliner dengan harga yang terjangkau.
“Kegiatan gerakan pangan murah – GPM menjadi langkah aksi yang dilakukan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan khususnya komoditas pangan yang berpotensi yang mengalami kenaikan cukup signifikan dan berkontribusi pada kenaikan inflasi,” terang Bayu.
Ia mengatakan kegiatan gerakan pangan murah tersebut kerja sama Bapanas dengan pemerintah daerah, Perum Bulog, para distributor pangan dan pelaku usaha lainnya. Dalam pelaksanaan GPM disediakan berbagai komoditas pangan strategis dengan harga terjangkau di bawah harga pasar. Hal tersebut sesuai dengan target dan sasaran pelaksanaan GPM yaitu masyarakat kelompok rumah tangga.
“Pelaksanaan kegiatan GPM bertujuan untuk memberikan kemudahan aksesibilitas pangan kepada konsumen atau masyarakat Kabupaten Merauke dengan harga yang terjangkau serta untuk memastikan stok komoditas pangan tercukupi. Di mana komoditi utama yang dipasarkan antara lain beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, gula pasir, tepung terigu, cabe, telur ayam, dan komoditi pangan lainnya serta aneka kuliner,” tutupnya. (*)