Merauke, Jubi – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Okaba di Distrik Okaba, Kabupaten Merauke, Papua mengajukan permohonan bantuan sarana transportasi kepada pemerintah daerah setempat, karena prihatin dengan kondisi siswa-siswi di sana yang berjalan kaki sejauh belasan kilometer untuk mencapai sekolah tersebut.
Kepala SMA Negeri 1 Okaba, Muhammad Kasirun kepada Jubi di Merauke, Rabu (14/9/2022) menyatakan siswa-siswinya memiliki semangat yang tinggi untuk ke sekolah.
Mereka rela berjalan kaki ke sekolah yang jaraknya diperkirakan belasan kilometer. Para siswa biasanya berjalan ke sekolah mulai pukul 04.00 dini hari.
“Sebagian besar mereka adalah anak-anak asli Papua yang tinggal di pedalaman di Distrik Okaba. Mereka memiliki semangat yang tinggi untuk bersekolah. Untuk lebih menyemangati mereka, kami ajukan permohonan bantuan bus sekolah kepada Pemkab Merauke,” kata Kasirun.
Muhammad Kasirun mengungkapkan bahwa SMA Negeri 1 Okaba telah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan alat transportasi kepada Pemerintah Kabupaten Merauke, namun permintaan tersebut belum ditanggapi oleh pemerintah setempat.
“Ya karena kami prihatin dengan anak-anak, dan ingin lebih memotivasi mereka ke sekolah. Anak-anak kami ini punya semangat bersekolah yang tinggi, hal ini perlu didukung. Kita mengharapkan pemerintah daerah bisa membantu alat transportasi,” kata dia.
Muhammad Kasirun menjelaskan bahwa sebagian besar juga siswa yang mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Okaba merupakan anak-anak dari keluarga kurang mampu di wilayah distrik tersebut. Dan sebagian besar mereka juga berasal dari kampung lokal di sana.
Menurut dia, pemerintah daerah memiliki banyak mini bus yang dihibahkan usai Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada 2021 lalu.
Pihaknya berharap agar setidaknya mini bus yang ada tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendukung sektor pendidikan. Termasuk membantu transportasi sekolah anak-anak di pedalaman Merauke, termasuk di Distrik Okaba.
“Ya setidaknya bus mini bisa digunakan untuk membantu anak-anak sekolah di kampung-kampung lokal, termasuk kami yang di Okaba. Kami kasihan dengan anak-anak, dan berharap ada bantuan dari pemerintah daerah,” ujarnya.
Sementara Wakil Bupati Merauke, H Riduwan menyatakan pemerintah daerah setempat telah mendengar keluhan dan permintaan bus mini dari sekolah-sekolah di pedalaman. Tidak hanya di Distrik Okaba, banyak sekolah lain di pedalaman yang mengharapkan dukungan pemerintah daerah.
“Di sana kan jalannya masih diperbaiki. Nanti kalau jalannya sudah mulus, pasti kita kirimkan alat transportasi untuk antar – jemput anak sekolah di sana,” kata Riduwan ketika dikonfirmasi sore tadi.
Ridwan mengatakan bahwa sebelumnya pemerintah setempat pernah membantu alat transportasi umum ke Distrik tersebut. Sayangnya sarana transportasi itu telah rusak, dan tidak diperbaiki untuk dimanfaatkan kembali.
“Kalau itu diperbaiki juga bagus, kemudian dimanfaatkan untuk pendidikan saja. Tapi yang pasti ke depan kita akan bantu transportasi. Tidak untuk saat ini, karena masih ada perbaikan jalan di sana,” ujarnya.
Disingung soal mini bus bekas PON Papua yang terbengkalai, Wakil Bupati Merauke H Riduwan mengaku bahwa pemerintah daerah setempat belum mendapatkan dokumen hibah dari Panitia Besar (PB) PON Papua.
“Kita sudah berkali-kali menyurat ke PB PON terkait hibah mini bus atau aset PON Papua, namun hingga kini belum ada jawaban dari PB PON Papua. Jika aset PON Papua ini telah dihibahkan ke kita, otomatis bisa digunakan juga untuk masyarakat,” tutupnya. (*)