Merauke, Jubi – Puluhan hektar tanaman padi di Kabupaten Merauke, Papua diserang hama tungro, dalam musim tanam kedua (gadu) periode Juli – September 2022. Salah satu penyakit tanaman ini menyebabkan petani Merauke terancam gagal panen.
Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Merauke, Papua, Sukarmin menyatakan saat ini serangan hama tungro hampir merata di semua lahan petani Merauke. Akibatnya, puluhan hektar tanaman padi terancam gagal panen.
“Sekarang ini serangan hama tungro merata hampir di semua lahan petani, dan sampai sekarang belum ada obatnya. Dan juga belum ada penanganan secara kolektif. Kalau sudah terserang tungro, susah untuk diatasi,” kata Sukarmin, Kamis (25/8/2022).
Menurut Sukarmin, masalah hama tungro meresahkan para petani di sana, karena mereka terancam gagal panen padi. Kalaupun bisa dipanen itu adalah tanaman dengan varietas padi umur pendek. Sementara untuk varietas umur panjang (90 – 120 hari) bisa dipastikan terancam gagal panen.
Ia menjelaskan, penyakit tungro merupakan penyakit tanaman padi yang disebabkan oleh dua jenis virus, yakni virus yang berbentuk barang atau virus batang tungro padi dan atau dikenal rice tungro bacilliform virus (RT BV), dan virus berbentuk bulat atau virus bulat tungro padi dan atau rice tungro spherical virus (RTSV).
Meski tidak menyebutkan total luasan lahan yang diserang hama tungro, Sukarmin menyatakan sebagian besar lahan padi di Merauke saat ini tengah diserang hama tungro, dan dapat diprediksi setengah dari total luasan lahan akan gagal panen.
“Kami berharap ke depan ada kerja sama dan dukungan dari pemerintah dan Dinas Pertanian untuk memberikan solusi terkait persoalan hama tungro ini. Sehingga di tahun depan, petani tidak lagi menghadapi persoalan yang sama,” tuturnya.
Ia menambahkan, hama tungro kini menyebar hampir di semua daerah sentra pertanian, seperti di Distrik Tanah Miring, Semangga dan Kurik. Masalah ini harus segera diatasi instansi teknis, sehingga petani tidak mengalami kerugian.
“Ini harus segera diatasi atau dicarikan solusinya. Selain kerugian yang akan dialami petani, persediaan beras Merauke juga bisa terancam berkurang karena gagal panen. Dan ini tentu akan berdampak besar bagi masyarakat di Merauke,” tutupnya. (*)