Merauke, Jubi – Klinik Reproduksi pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Merauke, Papua mencatat ada 116 kasus baru HIV/AIDS di kabupaten tersebut sepanjang bulan Januari hingga Oktober 2022.
Kepala Klinik Reproduksi pada RSUD Merauke, dr Inge Silvia menyatakan bahwa ratusan orang yang ditemukan dengan HIV/AIDS itu terdiri atas kalangan swasta sebanyak 28 orang, ibu rumah tangga 24 orang, petani 8 orang, ASN 6 orang dan 3 pramuria. Selebihnya adalah kelompok mahasiswa, nelayan, dan TNI-Polri.
Inge menyebut sepanjang Januari hingga Oktober 2022 sebanyak 19.320 orang yang melakukan voluntary conseling test atau VCT di sejumlah layanan kesehatan. Dari belasan ribu orang yang melakukan VCT, sebanyak 116 orang atau 0,6 persen diketahui mengidap HIV-Aids.
“Itu belum terhitung dengan (orang) yang sama sekali tidak melakukan tes HIV. Kalau dilihat populasi penduduk Merauke cukup banyak,” kata Inge, Rabu (8/11/2022).
Menurut dia, kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan HIV atau melakukan VCT masih sangat minum. Sehingga diduga masih ada kasus HIV di tengah masyarakat yang belum terungkap.
“Kasus HIV terbanyak terjadi di kalangan masyarakat. Sayangnya kesadaran masyarakat dalam melakukan pemeriksaan HIV masih sangat rendah, meski sosialisasi telah digencarkan oleh petugas,” kata dia.
Sementara itu, pengelola program pada Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Merauke, Herlina Fonataba mengatakan dalam menekan laju HIV-AIDS di daerah tersebut pihaknya terkendala anggaran. Hal ini mengakibatkan banyak program yang tidak dapat dijalankan.
“Sekalipun terbatas dengan anggaran, kami tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Hanya saja sempat terhenti pada masa pandemi Covid. Itu terhenti selama dua tahun, dan hal ini berdampak pada peningkatan kasus HIV,” kata Herlina. (*)