Jayapura, Jubi – Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, telah menerbitkan buku hasil karya puluhan penulis-penulis muda yang merupakan siswa-siswi sekolah tersebut, baik cerita pendek atau cerpen maupun puisi.
Dan bertepatan di hari kasih sayang atau “Valentine’s Day” 14 Februari 2023, sebanyak 36 siswa siswi SMP Negeri 1 Wamena diberikan penghargaan berupa medali, piagam serta buku yang telah dicetak dan diterbitkan itu sendiri.
Kepala SMP Negeri 1 Wamena, Yemima Kopeuw mengatakan, buku berjudul “Dengan Karya, SMPN 1 Wamena Bersuara” itu, para penulis muda siswa SMP Negeri 1 Wamena mengerjakan tulisan sejak 2022.
“Para penulis muda ini mengerjakan tulisan mereka memanfaatkan waktu libur, sehingga waktu libur dimanfaatkan dengan kegiatan positif,” ucap Yemima saat dihubungi Jubi, Rabu (15/2/2023).
Kegiatan penulisan dan pencetakan buku tersebut bekerja sama dengan Syana Publisher sebagai redaksi pusat dari CSI Publisher yang berpusat di Bandung, Jawa Barat.
Hal itu juga kata Yemima, menjadi tantangan besar bagi siswa yang saat ini kurang minat terhadap kegiatan menulis, karena siswa harus banyak membaca untuk menambah perbendaharaan kata guna menghasilkan sebuah karya yang baik.
“Penyerahan apresiasi ini bertepatan dengan hari Valentine 14 Februari sebagai kado istimewa kepada siswa atau penulis muda berprestasi. Ke depannya kami harap anak-anak semakin termotivasi dengan kegiatan menulis melalui gerakan literasi sekolah, sehingga dapat belajar menulis lebih aktif dan baik ke depan,” katanya.
Sementara itu Wenege Tresya Tero Tabuni salah seorang siswi yang menulis puisinya di dalam buku itu menyebut, dirinya terinspirasi dari sang ayah atau bapak yang selalu mendorongnya untuk rajin menulis dan membaca.
“Di buku itu saya tulis puisi berjudul “ayah” karena selalu mendorong saya untuk terus belajar agar menjadi sukses. Karena sebagai anak pertama harus jadi kebanggaan orang tua,” kata Tresya Tabuni.
Ia menyebut jika ia belajar menulis puisi karena suka menulis, baca buku. “Kebetulan bapak juga guru, jadi buku-buku banyak di rumah biasa baca. Bapak juga yang mendorong untuk menulis dan jika ada lomba menulis saya juga akan ikut lagi, sambil berusaha nulis cerpen lagi,” ucapnya. (*)
