Wamena, Jubi – Dalam upaya menjaga situasi kamtibmas di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pengunungan, Kapolres Jayawijaya, AKBP Hesman Napitupulu SH SIK MH mengunjungi Kampung Jagara, Distrik Walesi, untuk melaksanakan “Jumat Curhat (Curahan hati)”, pada Jumat (20/1/2023).
Jumat Curhat merupakan program dari Kapolri yang bertujuan untuk mendengarkan masukan dan aspirasi dari masyarakat, khususnya tentang keamanan.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolres didampingi Kabag Ops, Kabag SDM, serta Kepala Kampung Jagara. Kapolres mendengarkan langsung berbagai aspirasi dari masyarakat dan aparat kampung setempat.
Kapolres mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi kegiatan masyarakat di Kampung Jagara khususnya Kelompok Petani Kopi, karena sudah berbuat secara langsung untuk mengangkat kondisi ekonomi masyarakat Jayawijaya.
“Kita adalah pemangku keamanan terdepan, sehingga tanggung jawab keamanan adalah tugas kita bersama. Berdasarkan analisis dan evaluasi yang Polres Jayawijaya lakukan selama 6 bulan ini, tindak kriminal di Jayawijaya mayoritas dipicu oleh miras. Saya berharap masukan dari masyarakat agar bisa memberikan informasi terkait lokasi pembuatan miras, dan oknum masyarakat yang menjual miras di Jayawijaya,” katanya.
Kapolres menambahkan, selain menjadi pemicu timbulnya gangguan keamanan, minuman beralkohol atau minol juga berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat.
Saat ini, ada agenda Provinsi Papua Pegunungan untuk melantik pimpinan OPD, yang akan diikuti oleh perekrutan ASN untuk Provinsi Papua Pegunungan.
“Terkait hal ini saya mengimbau kepada masyarakat khususnya yang ada di Kampung Jagara, agar menjadi bagian dalam proses pembangunan di Provinsi Papua Pegunungan. Saya meminta kerja sama dari seluruh elemen masyarakat agar ikut berperan aktif dalam menjaga situasi keamanan di Jayawijaya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kampung Jagara, Maxsimus Lani, memberi masukan bahwa kelompok yang sering mengacaukan keamanan bukan merupakan masyarakat asli lembah.
“Kami masyarakat lembah sangat mendukung pembangunan dan keamanan di Jayawijaya, apalagi setelah Jayawijaya dimekarkan menjadi Ibu Kota Provinsi Papua Pegunungan ini,” katanya. (*)