Wamena, Jubi – Para pedagang kali lima (PKL) dan usaha kios di Kabupaten Jayawijaya, Papua, mendapatkan bantuan tunai dari pemerintah pusat melalui Kodim 1702/Jayawijaya.
Penyaluran dilakukan di Makodim, Selasa (12/4/2022), dan dihadiri Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi.
Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf. Arif Budi Situmeang mengatakan dalam penyaluran bantuan ini, TNI bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya dan KPPN. Bantuan tunai dari pemerintah pusat ini, sasarannya kepada PKL, usaha kios atau warung, dan nelayan serta petani.
“Di Jayawijaya khusus pedagang kecil dan penerima manfaat, semuanya menerima bantuan Rp 600 ribu, pemerintah pusat mengalokasikan penerima melalui Kodim sebanyak 1.200. Dan di hari pertama ini akan disalurkan 300 sampai 400 orang,” kata dandim.
Penyaluran ini akan dilakukan selama 10 hari ke depan. Masyarakat harus menunjukkan identitas kewarganegaraan yang lengkap, seperti KTP atau kartu keluarga.
Ia menyebut, bantuan ini untuk merangsang ekonomi masyarakat usaha kecil di tengah pandemi, ditambah kelangkaan barang-barang pokok, maka diharapkan bantuan ini dapat membantu modal usaha setiap pedagang yang menerimanya.
“Kini masih fokus untuk di Jayawijaya. Memang ada alokasi untuk Kabupaten Mamberamo Tengah dan Tolikara, namun saat ini masih dilakukan pengumpulan data penerima manfaat,” kata Dandim.
Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi mengatakan pemberian bantuan uang tunai ini, untuk warga kategori kurang mampu guna membantu perekonomian.
“Ini suatu kebijakan negara untuk mendorong usaha kecil dan membantu modal usaha mereka. Pemerintah daerah harap [bantuan] dapat dimanfaatkan secara baik oleh penerima, tidak dihabiskan dalam satu hari namun gunakanlah bantuan ini sebagai suntikan modal dalam usaha
masing-masing,” kata Marthin Yogobi.
Sementara itu, seorang penerima manfaat, Neli Weya yang kesehariannya berjualan sagu dan pinang ini, mengaku uang yang didapatkannya itu akan digunakan untuk menambah modal usahanya.
“Terima kasih atas bantuannya, uang ini akan saya putar untuk modal usaha saya,” kata Neli Weya. (*)
Discussion about this post