Wamena, Jubi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya dan Lanny Jaya memberikan bantuan kepada warga yang terdampak pertikaian di Kampung Wouma, pada Januari 2022 lalu.
Sebanyak puluhan tempat tinggal baik honai maupun rumah dibakar massa saat konflik terjadi, sehingga pemerintah daerah berjanji akan membiayai semua perbaikannya.
Dana yang disiapkan sebesar Rp 7 miliar bagi semua warga yang terdampak, dengan rincian Rp 5 miliar dari Pemkab Lanny Jaya, dan Rp 2 miliar dari Pemkab Jayawijaya.
Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom mengatakan janji yang sempat disampaikan telah penuhi, sehingga ia berpesan agar tidak ada lagi persoalan di kemudian hari.
“Hasil kesepakatan dana 7 miliar rupiah ini dapatnya beda-beda, ada yang 300-400 juta dan harus disesuaikan dengan kesepakatan yang telah ditandatangani bersama,” kata Befa di Wouma, Kamis (4/4/2022).
Ia mengaku dana ini hasil kesepakatan bersama, sebab tuntutan sebelumnya sebesar Rp 10 miliar. Semuanya sudah terverifikasi, dan uang tersebut untuk mengganti kendaraan yang rusak seperti sepeda motor, mobil, maupun tempat tinggal yang hangus.
“Kami berharap tidak ada masalah lagi setelah ini. Kalau ada masalah, itu urusan mereka sendiri,” katanya.
Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua setelah kejadian bentrokan, ia bersama kapolres dan dandim serta Bupati Lanny Jaya, turun ke lokasi yang terdampak kebakaran dan berjanji untuk membantu.
“Jadi hari ini kita serahkan bantuan dengan total Rp 7 miliar, Rp 5 miliarnya dari Lanny Jaya sedangkan Rp 2 miliarnya dari Jayawijaya. Kami harap dana ini benar-benar digunakan oleh warga yang kena korban, yang rumahnya dibakar saat kejadian,” kata Jhon Banua.
Seorang warga Wouma yang terdampak konflik, Magdalena Matuan menyebut tempat tinggalnya dalam satu kampung itu terdapat sebuah honai adat, 1 honai laki-laki, 3 honai perempuan, 1 dapur panjang, dan kandang babi yang di dalamya ada 15 ekor ternak.
“Bantuan dari pemerintah Lanny Jaya dan Jayawijaya ini, untuk bangun kembali tempat tinggal yang sudah terbakar,” katanya.
Meskipun menurutnya dana yang diberikan di luar dari rincian warga terdampak, yang mencapai Rp 8 miliar lebih.
“Kami tetap terima yang ada, daripada tidak ada, jadi apa yang pemerintah beri ini, kami berterima kasih, dan selanjutnya kami tidak ada tuntutan sama sekali,” katanya. (*)
Discussion about this post