Wamena, Jubi – Dari hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayawijaya, akses jalan darat atau trans Jayapura-Wamena belum berpengaruh terhadap harga kebutuhan bahan pokok (bapok) masyarakat, khususnya di wilayah Pegunungan Tengah Papua.
Pasalnya, terkait kebutuhan bapok, hingga kini para pengusaha maupun distributor masih mengandalkan transportasi udara atau pesawat, untuk mengangkutnya dari Jayapura ke Wamena.
Kepala Badan Pusat Statistik Jayawijaya, Jianto mengatakan sekarang untuk tingkat harga sembako di wilayah Jayawijaya masih relatif stabil.
“Sembako kebanyakan masih gunakan akses udara, begitu juga dengan bahan bakar minyak. Sedangkan untuk akses darat dari Jayapura, para pengusaha lebih memilih mengirim barang konstruksi atau bahan bangunan,” kata Jianto di ruang kerjanya, Rabu (8/6/2022).
Menurutnya, untuk tingkat kemalahan harga sembako tidak terlalu berubah meski telah ada jalur darat dari Jayapura, berbeda dengan bahan bangunan yang mengalami penurunan harga meskipun tidak signifikan.
Sementara itu, Staf Bidang Distribusi BPS Jayawijaya, Jezenia Kareth mengatakan kondisi jalan darat Jayapura-Wamena masih tahap pengerjaan, sehingga pengusaha lebih memilih mengirim barang lewat pesawat.
“Ada kasus pengusaha kirim beras lewat darat, dan sampai di Wamena berasnya rusak [basah], telurnya pecah, sehingga lebih memilih lewat jalur udara yang cepat dan relatif aman sehingga tingkat kerugian tidak banyak,” katanya.
Hal itu berbeda dengan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK), sebab dengan adanya akses jalan darat ternyata membawa perubahan harga bagi bahan bangunan di Jayawijaya, dan beberapa wilayah lainnya di pegunungan.
“Contoh kecil semen, dengan adanya jalan darat harga sudah bisa lebih murah dibandingkan dikirim lewat pesawat,” katanya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!