Wamena, Jubi – Ketersediaan bahan pokok atau bapok di Kabupaten Jayawijaya, Papua, masih relatif aman memasuki Ramadan 1443 Hijriah. Hanya saja, ketersediaan minyak goreng yang masih terkendala.
Kepala Seksi Ekspor Impor pada Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, dan Perdagangan Jayawijaya, Sami Rumbino, mengatakan ketersediaan stok bapok dari pemasok menjamin dari menjelang puasa sampai lebaran nanti.
“Kendala hanya di minyak goreng, tergantung distributor di Kota Jayapura, kalau kosong, berarti di Wamena juga ketersediaan kurang. Tetapi sejauh ini masih tersedia,” kata Sami Rumbino kepada wartawan di Wamena, Senin (4/4/2022).
Menurutnya, hingga kini harga berbagai komoditi masih relatif stabil. Hanya untuk cabai kecil dan cabai keriting mengalami kenaikan harga.
“Dari yang awalnya Rp 80 ribu per kilogram, kini naik jadi Rp 110 ribu per kilogramnya,” katanya.
Hal ini disebabkan cabai yang didatangkan mengalami kenaikan harga. Ditambah produksi cabai lokal pun mengalami kekurangan pasokan, karena kendala kekeringan di sejumlah lahan milik petani lokal.
“Semua jenis komoditi masih aman, cuma yang terkendala di cabai. Biasanya didatangkan dari Jayapura, ketersediaan di mama-mama di Wamena terbatas, cabai lokal untuk sementara kosong dan kendala kekeringan,” katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jayawijaya, AKP Mattineta mengatakan, dari pengamatan satgas pangan di lapangan, sejauh ini khusus untuk minyak goreng masih tersedia.
“Minyak goreng ini sekarang lagi dalam pengawasan, baik pendistribusiannya maupun ketersediaan hingga kestabilan harga. Ada petunjuk dari Polda untuk setiap hari harus laporkan dan sudah kami lakukan. Minyak goreng di Jayawijaya masih cukup, ketersediaan masih ada dan kami selalu pantau. Terkait masalah harga bapok lainnya, memang tidak selalu stabil namun stok masih terpenuhi,” katanya. (*)
Discussion about this post