Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mengatakan, pada Kongres Masyarakat Adat Nusantara ( KMAN) pada Oktober 2022 mendatang nanti, atraksi dan pementasan budaya berupa tari-tarian dan dan atraksi budaya lainnya di setiap Kampung wajib dilaksanakan.
Menurutnya, selain KMAN, ada juga Festival Danau Sentani ( FDS) dan perayaan hari kebangkitan masyarakat adat di Kabupaten Jayapura. Ini sebuah pesta besar bagi masyarakat adat, semuanya harus bersukacita untuk menyambutnya. “Ada beberapa panggung pementasan yang akan disiapkan panitia, selain di pantai wisata Khalkote ada beberapa panggung besar juga yang bangun terapung di depan kampung Ifar BHesar dan pertengahan kampung Ifale dan kampung Yobeh, ” ujar Awoitauw di Sentani, Selasa (5/7/2022).
Dikatakan, pementasan budaya dengan tarian, lagu, sendra tari serta folk song yang menceritakan kebiasaan dan kisah kehidupan dimasa lampau. Daerah ini kaya dengan seni budaya, hanya saja hingga saat ini belum di eksplor secara baik. Oleh sebab itu dalam KMAN dan FDS nanti hal-hal ini yang perlu menjadi keseriusan kita bersama.
“Masyarakat adat dari luar yang datang ke sini, harus mendapat informasi yang benar dan detail soal budaya, adat istiadat kita yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, setiap peserta yang nantinya tampil diperhatikan hal-hal seperti ornamen dan asesoris budaya yang akan digunakan, semua memiliki makna yang berbeda dan itu mampu dijelaskan oleh si penari tersebut, ” jelasnya.
Menurutnya, pementasan budaya ini penting karena selain disaksikan oleh para tamu undangan yang hadir, para peserta KMAN. “Tetapi juga disaksikan langsung oleh masyarakat diluar Papua melalui siaran langung beberapa televisi swasta besar yang sudah kami lakukan kerja sama. Selain itu juga pemberitaan oleh media online maupun media cetak lokal di Jayapura terus menyuarakan segala kesiapan yang sedang dilakukan,” sambungnya.
Tokoh masyarakat adat di Sentani, Boaz Enok mengatakan prosesi pementasan seni dan budaya seharusnya dipersiapkan mulai dari saat ini. Materi pementasan, peserta yang terlibat langsung dan tempat-tempat atau panggung yang akan digunakan sebagai tempat pementasan.
Menurut Enok, materi pementasan yang dibawakan oleh masyarakat di setiap kampung wajib menyertakan sinopsis dari materi yang dibawakan sehingga ada gambaran dan informasi bagi para pengunjung.
“Yang datang sebagai peserta KMAN, tamu undangan serta para wisata mancanegara, dan nasional sehingga pementasan seni dan budaya dilakukan dengan sebaik mungkin sehingga ada kesan tersendiri dari para tamu yang hadir dan menyaksikan secara langsung di kabupaten Jayapura, ” ucapnya. (*)
Discussion about this post