Sentani, Jubi – Sabun bermerek Pace yang diproduksi Kelompok Usaha Mikro Kecil Menegah atau UMKM Pemuda Dafonsoro diluncurkan oleh Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Jayapura, Joko Sunaryo di Kampung Putali, Kabupaten Jayapura, Sabtu (2/4/2022). Mewakili Bupati Jayapura, Joko Sunaryo menyatakan pihaknya berharap semakin banyak UMKM di Kabupaten Jayapura yang bisa berkembang dan bersaing.
Sabun merek Pace adalah sabun yang diproduksi Kelompok UMKM Pemuda Dafonsoro. Kelompok itu beranggotakan para pemuda Kampung Putali.
Joko Sunaryo menyampaikan apresiasinya terhadap para pemuda Kampung Putali yang kreatif dan mampu menciptakan produk rumahan yang sangat bermanfaat bagi banyak orang. “Memang benar, ketika ada niat yang baik untuk bekerja, maka semua hasil yang diharapkan juga akan baik, ” ujar Joko dalam acara peluncuran sabun Pace.
Joko mengatakan setiap UMKM yang ingin berkembang harus memperhatikan 5 aspek pengembangan usaha. Kelima aspek yang disebutnya “5M” itu adalah aspek manusia, money atau modal, metode, mesin, dan market atau pasar. Menurut Joko, kelima aspek itu harus disinergikan, sehingga UMKM dapat berkembang.
“Mengolah [dan memproduksi] sebuah produk membutuhkan potensi manusia yang benar-benar punya komitmen, [mau] bekerja keras, dan memahami apa yang dikerjakan. [Dibutuhkan] dukungan finansial yang cukup, serta memiliki cara atau metode agar produknya diminati banyak orang. Yang berikut adalah mesin dan market, keduanya harus saling mendukung dan bersinergi dalam menjaga mutu dan kualitas [produk], ” kata Joko.
Joko menyatakan pengembangan usaha mikro seperti itu perlu mendapat dukungan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Jayapura. Dukungan itu dapat berupa penyiapan bahan baku, sistem produksi, maupun pemasaran.
Ia menyatakan peningkatan kapasitas kelompok usaha seperti Kelompok UMKM Pemuda Dafonsoro harus dilakukan secara berkala, sehingga setiap kelompok usaha dapat mengembangkan usaha mereka. “Pemerintah daerah tetap memberikan dukungan terhadap pengembangan usaha di Kampung Putali. Itu menjadi contoh sekaligus menjadi penggerak bagi anak muda di kampung lain,” kata Joko.
Koordinator UMKM Dafonsoro, Edmon Karuwai yang juga pemubat sabun Pace menyatakan ia mengenal teknik membuat sabun setelah mengikuti pelatihan Lembaga Pengembangan Potensi Pemuda Provinsi Papua. Berbekal pengetahun dari pelatihan itu, Karuwai menguji coba pembuatan sabun cuci piring berbahan dasar biji pinang dan bahan kimia lainnya. Kala itu, Karuwai bisa memproduksi 25 liter sabun cuci piring.
Pada tahun 2019, UMKM Pemuda Dafonsoro menerima bantuan dari salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayapura. Bantuan modal itu kemudian digunakan untuk membeli bahan dasar pembauatan sabun di Makassar, Sulawesi Selatan. Bantuan itu juga digunakan untuk mempromosikan sabun buatan UMKM Pemuda Dafonsoro kepada masyarakat luas.
“Kami sudah melapor produk kami untuk didaftar dan mendapat legalitas produksi. Pada 28 Oktober 2021 lalu, kami melapor ke Bupati Jayapura, sebagai bukti kebangkitan ekonomi generasi muda” kata Karuwai.
Kini, UMKM Pemuda Dafonsoro sudah mampu memproduksi 1.000 liter sabun per hari. “Kami sedang menawarkan produk itu untuk dijual di toko maupun kios yang ada di kota. Saat ini, masyarakat Kampung Putali memanfaatkan sabun buatan kami untuk mencuci piring. [Kami] ada bahan detergen cair untuk mencuci pakaian, sabun tangan, ada juga sabun pencuci mobil dan motor. Harapan kami, pemerintah daerah mendukung usaha kami,” ujarnya. (*)
