Sentani, Jubi – Panitia Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI menetapkan sekitar 200 rumah warga yang tersebar di Distrik Sentani Timur, Sentani, Ebungfauw, dan Distrik Waibhu sebagai tempat menginap para tamu, undangan, dan peserta KMAN.
Kepala Bagian Pemerintah (Kabagpem) Kabupaten Jayapura, Yohanes Eroll Daisiu, mengatakan tahap awal penetapan ratusan rumah warga sebagai tempat menginap para tamu, undangan, dan peserta KMAN sudah melalui survei langsung kepada pemilik rumah di setiap kampung.
“Di empat distrik ini ada beberapa kampung yang rumah warganya kami gunakan sebagai tempat tinggal para tamu, undangan, serta peserta kongres. Rata-rata rumah yang cukup luas dan memiliki dua hingga tiga kamar,” ujar Yohanes saat ditemui di Sentani, Kamis (14/7/2022).
Tahap berikut, kata mantan Kepala Distrik Sentani ini, tim akan mendata seluruh kebutuhan yang akan dipersiapkan bagi masing-masin rumah tinggal. Mulai dari sanitasi, ketersediaan air bersih, listrik, kamar mandi, hingga perlengkapan rumah tangga yang perlu ditambah.
Data pemilik rumah akan diserahkan kepada panitia lain bidang perlengkapan yang selanjutnya ketika panitia turun lapangan untuk mendata berikutnya sudah ada gambaran bahwa perlengkapan apa saja yang harus disiapkan.
“Selain rumah tinggal, ada juga fasilitas lain yang nantinya digunakan untuk kegiatan seminar, sarasehan, dan rapat pleno. Pastinya, tempat yang sangat besar seperti pendopo, gedung olahraga, dan balai kampung,” jelasnya.
Lanjut Daisiu, bahwa seluruh persiapan dan pengadaan fasilitas pendukung di setiap kampung di empat distrik ini dalam waktu dekat akan dikerjakan. Ada Festival Danau Sentani dan juga Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Kabupaten Jayapura. Tiga iven besar ini akan dilaksanakan secara Bersama. Oleh sebab itu dukungan seluruh pihak secara khusus masyarakat di kampung-kampung sangat diperlukan.
“Dampak dari tiga kegiatan besar ini ada ribuan orang akan berkunjung ke Kabupaten Jayapura. Mau tidak mau kita semua harus siap dan melakukan yang terbaik bagi para tamu, undangan, serta peserta yang terlibat langsung dalam semua kegiatan,” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Dewan Adat Suku (DAS) Kabupaten Jayapura, Daniel Toto mengatakan, antusias komunitas masyarakat adat di luar Papua sangat tinggi untuk datang dan hadir dalam KMAN VI di Kabupaten Jayapura.
“Teman-teman komunitas masyarakat adat di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali, kita saling berkabar dan memberikan informasi. Mereka [masyarakat adat] di luar Papua ini sangat ingin datang ke Negeri Matahari Terbit, negeri yang paling timur di Indonesia. Berbagai upaya dan usaha mencari dana terus dilakukan agar bisa ke Papua,” katanya. (*)
Discussion about this post