Sentani, Jubi – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jayapura, Magdalena Luturmas Awoitauw mengatakan, Tim Penggerak PKK di kampung adat pada momen kegiatan pelantikan akan menggunakan pakaian adat Papua. Sementara dalam kegiatan rutin menggunakan pakaian batik khas Papua.
Menurutnya, selama penetapan kampung adat di Kabupaten Jayapura, struktur pengurus PKK di kampung adat belum begitu jelas, karena ada banyak bagian-bagian dan pembagian tugas dalam struktur yang saat ini digunakan. Sementara untuk program kerja, tidak begitu dipersoalkan karena tugas-tugas pokok PKK sudah tertuang dalam 10 program yang wajib dilaksanakan.
“Karena kampung adat, makanya seragam yang saat ini kita gunakan dari kabupaten hingga distrik dan kampung dinas tidak mungkin digunakan di kampung adat. Hal ini juga yang sudah saya sampaikan kepada Bupati Jayapura sebagai pencetus kampung adat di Kabupaten Jayapura,” ujar Magdalena di Sentani, Selasa (12/4/2022).
Dalam tatanan adat, kata Bunda PAUD Kabupaten Jayapura ini, bahwa dirinya tidak begitu banyak ikut campur. Oleh sebab itu dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah, dalam hal ini Bidang Pemerintah Kampung dan Kampung Adat serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung secara kusus Bidang Kampung Adat, untuk melakukan sosialisasi dan menjelaskan tugas dan fungsi kerja PKK di kampung adat.
Dikatakan, tugas seorang Ibu dalam rumah tangga masing-masing selain menjadi pendamping yang baik dan mendukung seluruh kerja-kerja sang suami tetapi juga memperhatikan kesejahteraan dalam rumah tangga dan ketika bekerja sebagai pengurus PKK di kampung adat berarti kesejahteraan seluruh masyarakat di kampung yang harus dipikirkan dan dikerjakan.
“Diharapkan agar sosialisasi PKK di kampung adat dapat berjalan dengan baik, secara khusus di 14 kampung adat yang telah ditetapkan. Hal ini penting dilakukan sebelum berakhirnya masa tugas kami sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Jayapura. Kami sangat mendukung semua terobosan pemerintah daerah bagi keberlangsungan kampung-kampung adat di Kabupaten Jayapura,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw menegaskan, Ketua PKK Kampung Adat secara otomatis dijabat oleh istri dari kepala kampung adat (ondofolo/ondoafi). Dalam pelaksanaan tugas-tugas di kampung adat akan dirundingkan oleh kepala kampung adat yang dibantu oleh para kepala suku yang ada di kampung adat. Untuk seragam yang digunakan nanti, juga diputuskan oleh kepala kampung adat bersama
“Pembagian tugas kerja di kampung adat dilakukan secara mufakat dan adil di atas para-para adat. Hal ini tentunya bagian dari implementasi sila keempat Pancasila, karena di kampung adat tidak mengenal pemilihan atau voting,” ucapnya. (*)
Discussion about this post