Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mengatakan pengelolaan Danau Sentani sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Jayapura, Papua, belum maksimal. Ia berharap dinas teknis mengembangkan kemampuan masyarakat untuk mengelola tempat wisata, agar keberadaan Danau Sentani sebagai destinasi wisata menjadi semakin menarik.
Awoitauw menjelaskan di sekeliling Danau Sentani banyak lokasi yang bisa dijadikan tempat wisatawan berkunjung, namun masih dikelola secara mandiri oleh masyarakat setempat. Ia berharap dinas terkait mengembangkan usaha mikro masyarakat setempat. “Di luar sana, banyak orang mengetahui Danau Sentani [sebagai] destinasi wisata, ” ujar Awoitauw di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Senin (4/7/2022).
Menurut Awoitauw, lingkungan Danau Sentani semakin popular di internet, karena banyak orang membagikan konten mereka berwisata di sana. Akan tetapi, kondisi sejumlah lokasi di kawasan itu masih biasa-biasa saja.
Padahal, demikian menurut Awoitauw, masyarakat sebagai pemilik hak ulayat sangat antusias menciptakan berbagai ide kreatif untuk mendatangkan para pengunjung ke tempat wisata mereka di pinggiran Danau Sentani. “Seperti Bukit Tungkuwiri, Tanjung Cinta di Kampung Yoboi, Bukit Bhanjebei di Kampung Hobong, dan masih banyak lagi lokasi wisata yang terbangun secara mandiri oleh masyarakat lokal, ” jelasnya.
Menurutnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata seharusnya menjemput bola dan mendukung upaya masyarakat membangun berbagai fasilitas di daerah yang dijadikan lokasi wisata. Dinas dapat membangun fasilitas pendukung, membuat pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pengelola lokasi wisata, agar para pengunjung mendapatkan pengalaman berwisata dan pelayanan yang bagus.
Ia menyatakan setiap lokasi wisata seharusnya memiliki atraksi yang bisa dinikmati pengunjung. “Pemilik spot wisata juga wajib menyiapkan atraksi dan pementasan budaya, sehingga pengunjung juga mendapat kepuasan dan cerita baru dari kunjungan nya ke tempat wisata tersebut,” ucap Awoitauw mencontohkan.
Salah satu pengelola tempat wisata di pinggir Danau Sentani, Margrith Tokoro mengaku tempat wisata Huruakha yang dikelolanya sudah beberapa kali membuat festival budaya. Hingga kini, lokasi wisata yang dikelola Tokoro itu belum banyak dikunjungi wisatawan, kecuali pada hari libur kerja.
“Selama ini tempat wisata kami kelola secara swadaya. Ada wisata hutan sagu, lokasi yang menyuguhkan pemandangan Danau Sentani, kelompok usaha kuliner, usaha keterampilan, dan kerajinan tangan oleh Mama-mama Papua. [Kami] tidak memberlakukan karcis masuk, hanya menjual kuliner Papua yang [dapat] dipesan oleh para pengunjung sebelum datang ke tempat wisata ini,” ujarnya. (*)
Discussion about this post