Sentani, Jubi – Ketua Pengurus Harian Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ( AMAN) Jayapura, Benhur Wally mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan 25 orang sebagai jurnalis masyarakat adat yang akan melaksanakan peliputan dalam persiapan, pelaksanaan hingga pasca Kongres Masyarakat Adat Nusantara ( KMAN) ke- VI di Kabupaten Jayapura, 24 – 30 Oktober 2022 mendatang.
“25 jurnalis warga yang direkrut ini dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman soal peliputan serta penulisan berita oleh jurnalis – jurnalis lokal yang sudah berpengalaman dalam hal menulis pemberitaan di Kabupaten Jayapura, ” ujar Benhur Wally di Sekretariat Panitia KMAN VI, Stadion Barnabas Youwe Sentani, Senin (8/8/2022).
Dikatakan, dalam melaksanakan tugas peliputan nanti, para jurnalis warga ini akan dibagi dalam beberapa zonasi tempat pelaksanaan kongres. penempatan para tamu yang datang. Oleh sebab itu dalam beberapa hari ke depan, selain pelatihan yang diberikan, para jurnalis ini sudah mulai bekerja sesuai dengan zonasi yang dibagi.
“Ada tiga zonasi yakni Sentani Timur, Tengah dan Barat. Ada yang mengawal seluruh kegiatan yang dilakukan oleh panitia selama proses hingga pelaksanaan kongres. Laporannya akan diolah tim publikasi dan dokumentasi AMAN pusat,” katanya.
Lanjut Benhur, laporan jurnalis warga sangat penting, sebagai informasi bagi para peserta, tamu, undangan yang akan datang dan mengikuti kongres.
Informasi soal kesiapan masyarakat adat di setiap kampung, kerja-kerja panitia dalam mempersiapkan pelaksanaan kongres dan Informasi umum lainnya. “Semua peserta yang datang dari setiap daerah, pasti dengan persoalan, materi setiap pembahasan dalam kongres. Baik itu seminar, sarasehan, dan agenda-agenda lain seperti Festival Danau Sentani serta Hari Kebangkitan Masyarakat Adat di Kabupaten Jayapura, ” ucapnya.
Sementara itu, koordinator liputan Jurnalis Masyarakat Adat, Obet Kromsiang mengatakan, setiap jurnalis yang akan turun meliput setiap kegiatan dilengkapi surat tugas dan kartu pengenal yang dikeluarkan resmi oleh BPH AMAN Jayapura.
“Dukungan dan kerja sama seluruh masyarakat juga dibutuhkan agar semua informasi dapat tercover dengan baik,setiap tamu dan undangan serta peserta yang datang mengikuti kegiatan kongres tidak memiliki pandangan yang aneh-aneh soal Papua,khususnya Kabupaten Jayapura, ” katanya. (*)