Sentani, Jubi – Warga di Distrik Depapre, Yokari, dan Ravenirara di Kabupaten Jayapura terus berharap adanya belas kasihan dari pemerintah sebab hingga saat ini ruas jalan Kemiri menuju Depapre tak kunjung dikerjakan.
Berbagai upaya dilakukan oleh warga, dengan tujuan agar ruas jalan sepanjang 38 kilometer tersebut dapat dikerjakan kembali. Jalan Kemiri-Depapre bukan hanya satu-satunya jalur transportasi darat yang digunakan masyarakat pada umumnya, tetapi juga sebagai jalur jalan produksi bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.
Salah seorang warga di Kampung Wanya, Distrik Depapre, Markus Kromsian, mengatakan akses jalan sudah tembus hanya saja peningkatan dan perbaikan struktur jalan hingga saat ini belum tuntas. Sekitar lima atau enam tahun lalu, proyek pengerjaan peningkatan jalan Kemiri-Depapre ini sempat dikerjakan, namun terhenti karena adanya persoalan internal yang mengakibatkan pekerjaan tersebut tidak dilanjutkan.
“Ruas jalan menjadi sempit, akibat beberapa bukit yang dibongkar dan tidak selesai dalam pengerjaannya, materialnya turun ke jalan hingga masuk ke areal permukiman warga,” ujar Markus di Sentani, Rabu (18/1/2023).
Dikatakan, belum lama ini Penjabat (Pj) Bupati Jayapura sudah datang dan berkomunikasi langsung dengan seluruh tokoh masyarakat di Kampung Wanya, baik itu Depapre, Sentani Barat, Yokari, dan Ravenirara. Semua masyarakat sudah sepakat dengan Pj Bupati, bahwa dalam waktu dekat ini proyek pengerjaan jalan akan dikerjakan kembali.
Menurutnya, infrastruktur jalan sangat penting karena ada banyak potensi sumber daya alam yang bisa dikelola dan berdampak pada pendapatan ekonomi masyarakat. Salah satunya adalah spot wisata, sebab dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini para pengunjung Pantai Amai, Harlem, Tablanusu dan masih banyak spot wisata lainnya menjadi sepi.
“Besar harapan kami kepada pemerintah agar infrastruktur jalan ini bisa dikerjakan kembali, masyarakat pasti mendukung penuh,” katanya.
Kepala Distrik Sentani Barat, Yance Samonsabra, mengatakan puluhan tahun masyarakat tinggal dengan kondisi jalan yang kurang rusak.
“Jadi, apa yang disampaikan oleh seluruh masyarakat yang menggunakan ruas jalan Kemiri-Depapre ini bukan hal baru dan itu semua benar adanya. Sebab, saya juga turut merasakannya,” ungkap Samonsabra. (*)