Sentani, Jubi – Korban kebakaran Pasar Baru Sentani, Kabupaten Jayapura, pada awal Januari 2023 lalu, khususnya 36 penjahit yang menempati los F yang juga ikut terbakar, hingga kini belum mendapatkan tempat.
Sebagian dari para penjahit berupaya mencari tempat usaha di luar areal Pasar Baru, dan sebagiannya lagi menunggu pembangunan los F yang tinggal puing-puing sisa kebakaran.
Tokoh masyarakat Maurits Felle, mengatakan ada beberapa dari penjahit yang meminta menggunakan halaman rumahnya, untuk mendirikan tempat usaha secara mandiri dan sifatnya sementara.
“Para pedagang atau pengusaha taylor ini juga berkontribusi bagi kehadiran Pasar Baru Sentani, seharusnya pemerintah daerah juga memperhatikan mereka,” ujarnya, di Jalan Tabita Sentani, Jumat (24/3/2024).
Dikatakan, sekitar empat hingga enam los atau tempat usaha yang dibangun sementara untuk melanjutkan usaha mereka, tepat berada di pinggir bagian luar halaman rumah dan berdekatan dengan jalan raya, sehingga menurut mereka tempat yang saat ini sangat strategis bagi usaha mereka.
“Bangunannya dari papan yang diupayakan sendiri oleh para penjahit dan kami sebagai pemilik tempat. Setelah ada kejelasan soal tempat usaha mereka di pasar, mereka akan kembali lagi ke los di mana tempat usaha mereka yang semula,” kata Felle.
Sementara itu, pemilik usaha penjahitan Nusantara, Nur Faizal, yang juga menjadi korban kebakaran di Pasar Baru Sentani dan saat ini telah menempati tempat usaha yang baru mengatakan, pihaknya merasa bingung dengan kondisi yang berjalan selama satu bulan lebih atau setelah kejadian terbakarnya tempat usaha mereka di Pasar Baru Sentani.
“Waktu daftar nama-nama ditempelkan di pasar, nama kami yang sebagian besar penjahit tidak terdaftar. Oleh sebab itu, alternatif yang kami pilih adalah mencari tempat di luar untuk usaha agar ada pemasukan bagi ekonomi keluarga,” jelasnya. (*)
