Sentani, Jubi – Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi, mengatakan kinerja Perusda Baniyauw akan dievaluasi dalam waktu dekat ini.
Sikap tegas Sekda Hana Hikoyabi ini karena minimnya informasi serta capaian hasil dari Perusda Baniyauw dalam mengelola penyertaan modal yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura.
“Penyertaan modal itu terdiri dari aset barang dan anggaran,” ujar Hana Hikoyabi di Sentani, Kamis (2/2/2023).
Sekda Hana Hikoyabi menjelaskan keberadaan Perusda Baniyauw untuk membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi juga proses pemberdayaan yang akan dilakukan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Kabupaten Jayapura.
Jika hal ini tidak dilakukan, kata Sekda Hana Hikoyabi, maka penyertaan modal yang diberikan kepada Perusda Baniyauw sama sekali tidak berfungsi dan tentunya tidak ada pemasukan yang diperoleh bagi daerah sebagai PAD oleh usaha maupun bisnis yang dikerjakan oleh perusda itu.
“Kondisi seperti ini maka Perusda [Baniyauw] harus dievaluasi. Semua penyertaan modal, baik aset maupun anggaran, harus dikembalikan,” tegasnya.
Dikatakan, penyertaan modal yang diberikan kepada perusda ini merupakan uang negara, pertanggungjawabannya harus jelas, dan memiliki hasil yang benar-benar berdampak kepada daerah ini, secara khusus kepada masyarakat.
Hana Hikoyabi menambahkan potensi yang dimiliki saat ini untuk dikerjakan dan menghasilkan pendapatan cukup banyak, hanya saja peluang itu tidak dimanfaatkan dengan baik.
“Beberapa hari lalu kami turun ke lapangan dan melihat dari dekat semua tata layanan publik di perkotaan sudah sangat jenuh dan terlihat seperti Kawasan kumuh,” kata Sekda Hana Hikoyabi.
“Contohnya, kawasan pertokoan Sentani City Square yang tinggal dari dulu begitu saja. Ada banyak ruko yang tidak digunakan. Hal ini sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh perusda kita untuk menciptakan sumber pendapatan. Sudah kita surati pihak manajemen Twenty One yang adalah mitra kita untuk dikelola dalam waktu dekat,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Penjabat Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo. Pihaknya telah mempelajari seluruh aturan main yang ditetapkan. Oleh sebab itu dalam waktu dekat akan mengevaluasi Dewan Pengawas (Dewas) dan seluruh perangkat Perusda Baniyauw.
Pj Bupati Jayapura mengatakan pemerintah daerah telah menyertakan modal kepada perusda. Dari penyertaan modal tersebut maka perusda juga harus mengembalikannya sebagai bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Penyertaan modal yang disepakati oleh pemerintah daerah dan DPRD kepada perusda harus ada nilai manfaatnya,” kata Triwarno Purnomo.
Sementara itu, Ketua HIPPMI Kabupaten Jayapura, Nelson Ondi, menilai kinerja Perusda Baniyauw selama ini sangat buruk. Dari penyertaan modal yang disertakan oleh pemerintah daerah yang seharusnya berdampak kepada PAD Kabupaten Jayapura, namun apa yang diharapkan sama sekali tidak direalisasikan.
Menurut Nelson Ondi, ada banyak potensi daerah yang bisa dimanfaatkan oleh perusda namun minim inovasi dan terobosan dari pengurus dan direksi sehingga tidak mampu berbuat sesuatu yang berdampak bagi peningkatan PAD Kabupaten Jayapura.
“Penyertaan modal oleh pemerintah daerah selama ini miliaran rupiah. Saya tidak perlu sebut jumlahnya, tetapi miliaran rupiah ini adalah nilai yang fantastis untuk dikelola menjadi sesuatu yang berdampak positif dan juga ada timbal baliknya,” kata Nelson Ondi. (*)