Sentani, Jubi – Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibissana, mengatakan bahwa pihaknya baru menerima hasil tes tenaga honorer atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Papua, di antaranya Provinsi Papua, Kabupaten Sarmi, dan Kabupaten Mimika. Sementara data pegawai belasan kabupaten lainnya hingga saat ini belum masuk di BKN Pusat.
Penegasan ini disampaikan Bima di ruang VIP Bupati Jayapura, usai memberikan ceramah singkat kepada puluhan peserta Bimtek SKP yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Jayapura, Senin (3/4/2023).
“Harus segera dimasukkan, karena masih ada formasi 2010 lalu yang belum selesai dikerjakan,” ujarnya.
Dikatakan, ketika daerah belum mengirim jadwal dan data P3K ini maka sangat berdampak kepada kinerja para petugas di BKN Pusat yang tinggal menunggu. Selain itu juga, status para honorer ini harus berubah. Jika tertahan, akan termakan usia dan persyaratan yang diberikan tidak akan berlaku lagi.
Menurutnya, BKN tidak akan membuka penerimaan CPNS baru lagi, sementara formasi yang terdahulu hingga saat ini belum selesai dikerjakan.
“Status ini sangat penting, jika bertahan dengan honorer maka kesejahteraan tidak bisa dipenuhi. Tetapi statusnya berubah, maka dampaknya akan dirasakan bagi keluarga. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Jayapura juga kita harapkan agar hal ini diperhatikan dengan serius,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kabupaten Jayapura, Timotius Demetouw, mengatakan Kabupaten Jayapura memiliki 2 ribuan tenaga honorer secara keseluruhan. Sebanyak 821 orang sudah diusulkan untuk K2 Afirmasi dan datanya sudah dikirim ke Kemenpan RB untuk penetapan. Sisanya sedang didorong agar datanya segera dikirim, termasuk data honorer yang diangkat menjadi P3K sudah dikirim.
“Suruh data yang dikirim menggunakan aplikasi Simona, situasi di kantor BKPSDM di Gunung Merah ini sering mengalami gangguan jaringan internet. Hal ini menjadi kendala kami untuk menginput semua data secara bersamaan, dikerjakan secara bertahap dan bergantung pada jaringan internet yang baik,” katanya.
Demetouw juga meyakinkan bahwa dengan kondisi yang dihadapi oleh stafnya ini, tidak menyurutkan semangat untuk melakukan pengiputan data ke Kemenpan RB maupun BKN Pusat. Hal ini sudah dikoordinasikan dengan pihak-pihak tertentu dalam hal ini Dinas Kominfo serta mitra kerjanya, agar dapat memberikan kuota jaringan yang lebih agar seluruh pekerjaan penginputan data dapat berjalan dengan baik.
“Papua ini, situasi dan kondisi serta cuaca tidak pernah diduga. Tadi pagi baik-baik saja, sebentar sudah tidak lancar. Jaringannya lambat, dan bahkan berjam-jam untuk beberapa data yang diinput. Tetapi hal ini sudah kami perintahkan agar segera diselesaikan dengan secepatnya,” jelas Demetouw. (*)