Sentani, Jubi – Kepala Bidang Lingkungan Hidup dan Pertamanan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura, Saverius Manangsang mengatakan kebersihan lingkungan perkotaan hingga bagian pinggiran kota, adalah bagian penting yang akan dikerjakan jelang pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI di Kabupaten Jayapura.
Dikatakan, pembersihan sampah perkotaan adalah tugas rutin para petugas kebersihan. Sedangkan tempat-tempat yang dijadikan lokasi pelaksanaan sarasehan dan rapat-rapat di beberapa kampung di pesisir Danau Sentani serta di bagian perkotaan, juga akan menjadi perhatian serius DLH.
“Sejauh ini, tugas rutin kebersihan lingkungan sekitar perkotaan dan tempat umum tetap berjalan. Hanya ada tambahan petugas untuk membantu di bagian kampung di pesisir Danau Sentani,” ujar Saverius di Sentani, Jumat (16/9/2022).
Menurutnya ada 18 unit truk bersama kontainer dan 12 bentor sampah yang akan digunakan saat pelaksanaan KMAN VI. Setiap armada dibantu 4 hingga 5 tenaga pengangkut, dan pada kawasan umum disediakan kontainer kosong sebagai Tempat Pembuangan Sementara (TPS), agar sampah tidak dibuang di sembarang tempat.
“Sebagian jalur sungai yang bermuara ke Danau Sentani, sudah dibersihkan dan akan dipantau selama kegiatan. Khusus di kampung, sudah kami berkoordinasi dengan pemerintah kampung agar proses pembersihannya dilaksanakan secara bergotong royong sebelum pelaksanaan kongres,” katanya.
Semua sampah yang dikumpulkan ini akan dibawa ke TPS di daerah Doyo Lama, Distrik Waibhu, lalu setelah dipilah akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kampung Waibron, Distrik Sentani Barat Moi.
“Masyarakat adat nusantara yang datang di daerah ini tidak boleh pulang dengan kesan yang kurang baik. Kebersihan lingkungan adalah salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dengan serius, agar para tamu tetap merasa nyaman selama berada di daerah ini,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat adat di Sentani, Frits Felle mengatakan potensi wisata seperti pesona Danau Sentani dan Pegunungan Cycloop akan menjadi ikon serta daya tarik tersendiri bagi para tamu KMAN VI.
Oleh sebab itu, kebersihan lingkungan di sekitar danau dan kampung-kampung di pesisir danau perlu diperhatikan oleh masyarakat, khususnya kampung yang akan dijadikan sebagai tempat kegiatan.
“Pelayanan terbaik harus diberikan kepada setiap tamu yang datang, baik pelayanan dalam pelaksanaan kegiatan, pangan, akomodasi, serta potensi wisata yang tersedia saat ini,” ucapnya. (*)