Sentani, Jubi – Distrik Demta di Kabupaten Jayapura memiliki potensi pengembangan gula merah dari nira kelapa. Hasil sadapan tersebut selama ini hanya dimanfaatkan untuk pembuatan saguer, minuman berkadar alkohol rendah.
Keinginan warga untuk meningkatkan nilai tambah nira kelapa di Demta terungkap saat kunjungan kerja Wakil Ketua DPR Kabupaten Jayapura Hariyanto Piet Soyan. Kunjungan kerja tersebut berlangsung dalam masa reses pada 22–25 Januari lalu.
Piet Soyan mengatakan pengolahan gula merah lebih menguntungkan daripada saguer. Keuntungannya tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga aspek sosial, dan pemberdayaan masyarakat.
“Kami minta Pemerintah Kabupaten Jayapura mengubah hal ini [pola pengelolaan nira kelapa]. Daripada dibuat saguer untuk mabuk-mabukan, lebih baik [nira kelapanya] diolah menjadi gula merah,” kata Soyan, Selasa (4/2/2025).
Menurutnya, keinginan warga tersebut juga dilatarbelakangi keresahan mereka selama ini. Banyak keributan dan tindak kekerasan dipicu dari dampak pengonsumsian saguer.
“Distrik Demta berada di pesisir pantai. Pohon kelapa sebagai bahan baku [gula merah] banyak tersedia di seluruh kampung,” ujar legislator asal Demta tersebut.
Berkaitan usul pengolahan gula merah di Demta, warga juga meminta pemerintah membangun rumah produksi. Selain itu, mereka meminta pendampingan khusus dalam pengelolaan gula merah.
Soyan mengingatkan Pemerintah Kabupaten Jayapura mesti bersungguh-sungguh dalam menjalankan setiap program pemberdayaan masyarakat. Dia tidak ingin program-program tersebut hanya sekadar formalitas kedinasan.
“Pendampingan, peningkatan kapasitas, dan pengembangan kemandirian terhadap usaha produktif [masyarakat], selama ini tidak berjalan baik. Pembentukkan kelompok-kelompok usaha di setiap kampung hanya formalitas, untuk pelaporan program,” kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa, tersebut.
Permintaan lain
Soyan menyambangi tujuh kampung di Demta selama masa reses. Kampung tersebut ialah Kamdera, Muaif, Ambora, Yaugapsa, Yakore, Muris Kecil, dan Demta Kota.
Soyan banyak menerima aspirasi pembangunan dari masyarakat selama kunjungan kerjanya tersebut. Selain membutuhkan pendampingan, dan pembuatan rumah produksi gula merah, warga meminta dibangunkan bengkel produksi perahu serat kaca atau fiberglass.
Warga pun meminta pemerintah membangun jembatan, rumah layak huni, peternakan ayam petelur, dan dermaga perahu. Soyan telah merangkum semua aspirasi tersebut untuk ditindaklanjuti bersama Pemerintah Kabupaten Jayapura.
“Laporan hasil reses disampaikan kepada pihak eksekutif. Kami akan mengawal semua usulan masyarakat agar terlaksana dengan baik,” ujar Soyan.
Kepala Kampung Yaugapsa Saul Kosay berharap Pemerintah Kabupaten Jayapura memberi perhatian khusus terhadap usul masyarakat. Perhatian tersebut sangat membantu pemerintah kampung dalam meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat.
“[Pembangunan] rumah produksi gula merah dan perahu fiberglass bisa menjadi lapangan pekerjaan bagi generasi muda di Demta. Pemerintah kampung tinggal melanjutkan pembinaan dan peningkatan kapasitasnya,” kata Kosay.
Penjabat Bupati Semuel Siriwa berjanji memperhatikan setiap usul pembangunan dari masyarakat. Namun, realisasinya bergantung kepada dukungan anggaran daerah.
“Semua usul ini akan kami perhatikan [realisasikan] berdasarkan skala prioritas dan kekuatan anggaran daerah. Usulan ini juga akan ditindaklanjuti hingga di tingkat provinsi dan nasionak melalui musrenbang [musyawarah perencanaan pembangunan],” kata Siriwa. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!