Jayapura, Jubi – Harga kebutuhan pokok di Pasar Youtefa, Kota Jayapura, Papua, dilaporkan masih stabil, namun jumlah pembeli yang sepi sejak awal Januari 2025 berdampak signifikan terhadap penurunan pendapatan pedagang.
Pantauan Jubi di lokasi pada Selasa (28/1/2025) menunjukkan bahwa meskipun harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan telur ayam tetap stabil, minimnya pembeli membuat pendapatan pedagang menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Hadawiah (36), salah seorang pedagang mengaku jika sejak awal Januari, pembeli di Pasar Youtefa berkurang drastis. Pada 2024, ia mencatat pendapatan mingguan antara Rp4 juta hingga Rp6 juta. Namun, pada Januari 2025, pendapatannya hanya mencapai Rp3 juta hingga Rp4 juta per minggu.
“Harga kebutuhan pokok masih stabil, misalnya beras Bulog asal Vietnam perkilo Rp13 ribu, telur satu rak Rp65 ribu, cabai rawit Rp65 ribu sekilogram. Tapi karena pembeli sepi, pendapatan kami ikut turun,” ungkap Hadawiah di Pasar Youtefa, Distrik Abepura, Kota Jayapura.
Ia juga menyebutkan bahwa perayaan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 H pada bulan ini turut menambah sepinya pembeli. “Saya berharap kondisi ini segera membaik dan pembeli kembali normal seperti biasa,” tambahnya.
Sementara itu, Abdul (43), pedagang lainnya mengkonfirmasi bahwa meskipun harga kebutuhan pokok tetap stabil, jumlah pembeli pada 2025 menurun drastis.
“Khusus beras Bulog kemasan 50 kilogram yang dikirim dari Vietnam dan Sulawesi, harganya masih stabil. Namun, kualitas beras tahun ini lebih kotor dibandingkan tahun lalu,” jelas Abdul.
Ia memaparkan bahwa harga beras Bulog dijual Rp13 ribu per kilogram, sedangkan beras premium seperti Beras 99 dan Beras Kano dijual Rp18 ribu per kilogram.
“Keduanya memiliki kualitas lebih baik, wangi, dan tersedia dalam kemasan 20 kilogram. Selain itu, cabai rawit juga kami jual sesuai permintaan, antara Rp10 ribu hingga Rp20 ribu,” ujarnya.
Meskipun ada momentum perayaan Isra Mi’raj, Abdul mengaku hal tersebut tidak memengaruhi pendapatannya secara signifikan. “Pendapatan mingguan saya masih stabil di angka Rp3 juta hingga Rp4 juta,” katanya.
Pedagang berharap situasi ekonomi segera membaik sehingga pembeli kembali ramai dan pendapatan mereka dapat meningkat. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!