Jayapura, Jubi – Masyarakat pelaku usaha Industri Pangan Rumah Tangga atau IRTP di Kota Jayapura perlu pendampingan tim Badan Pengawasan Obat dan Makanan atau BPOM, agar memproduksi bahan pangan sesuai standar dan mekanisme yang berlaku.
Hal itu dikatakan Kepala Balai Besar POM Jayapura, Hermanto, saat diwawancara Jubi usai kegiatan “FGD dan Advokasi Stakeholder Kolaborasi Pentahelix Peningkatan Kepatuhan IRTP di Provinsi Papua’. acara digelar di salah satu hotel di kawasan Kotaraja, Rabu kemarin (10/7/2024).
“Kegiatan ini awal dan dilaksanakan untuk [kami] melakukan peningkatan kepatuhan kepada pelaku usaha IRTP terhadap ketentuan yang berlaku. Itu akan dilakukan melalui peningkatan kapasitas pengawas dan juga untuk pelaku usaha IRTP sendiri,” kata Hermanto saat diwawancara Jubi.
Dari pemantauan BPOM ke sarana-sarana pelaku usaha IRTP, ditemukan banyak pelaku usaha yang belum memproduksi bahan pangan sesuai standar. “Karena belum ada pembinaan dan sosialisasi kepada mereka, sehingga perlu didampingi lagi,” tuturnya.
Hermanto mengatakan pendampingan yang akan dilaksanakan, nantinya melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain seperti Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perikanan, juga Lembaga Amil Zakat Nasional yaitu Dompet Dhuafa serta MRP.
“MRP pun sangat berperan penting dalam hal ini untuk memastikan pelaku usaha itu patuh terhadap aturan-aturan dan tujuannya baik, supaya merubah mindset [para pelaku usaha] IRTP, sehingga produknya sesuai standar yang ditentukan pemerintah dan juga bisa diterima masyarakat lokal dan bisa dijual ke luar daerah,” katanya.
Hermanto menambahkan, fokus pendampingan yang akan diadakan, merupakan upaya meningkatkan mutu produk IRTP yang diakui dan dipercaya masyarakat. Menurutnya itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Acara diikuti oleh 10 unsur pemangku kebijakan. Pelaku IRTP dihadiri satu perwakilan dari Saga grup.
Sementara itu, tokoh Masyarakat Papua dari Majelis Rakyat Papua (MRP), Febiola Iriani Ohei menyatakan harapannya, agar kolaborasi Pentahelix yang diadakan BPOM bersama berbagai stakeholder tersebut, tidak hanya sebatas FGD. Tetapi berdampak kepada masyarakat yang memiliki usaha IRTP.
“Untuk mencapai target capaian produk [pangan] yang sesuai standarisasi BPOM, harus fokus dan bergerak. Kami [MRP] juga akan berperan guna memastikan keberlanjutan upaya pendampingan terhadap para pelaku usaha IRTP ini,” kata Ohei dalam FGD tersebut. (*)