Jayapura, Jubi – Usaha keramba ikan mujair di Danau Sentani menarik peminat lumayan banyak baik dari dalam Jayapura maupun dari luar Kota Jayapura, Papua.
Terutama pesanan datang dari warung-warung makan dan restoran. Hal itu disampaikan Derek Ormuseray sebagai penjaga keramba dari usaha ikan Yan Ormuseray di Kampung Asei Kecil, Kabupaten Sentani, Provinsi Papua, pada Jumat (09/02/2024).
“Kita biasa dapat pesanan dari warung makan dan restoran kalau dari luar itu biasa dari Jakarta dan sekitaran Papua itu dari Wamena dan ikan yang kami budidaya hanya ikan mujair dengan harga perkilo Rp75 ribu,” katanya
Ormuseray juga mengatakan ikan yang dipesan itu selain di antar ke warung dan restoran yang dipesan tapi juga ada yang datang langsung beli di tempat. Sedangkan untuk yang di luar kota Jayapura dikirim paling banyak 100 kg sampai 200 kg dan sudah ada kerja sama antara kedua belah pihak.
“Dan ada juga yang datang beli di tempat, harga sama saja Rp75 ribu baik kita antar langsung dengan datang beli sendiri di tempat,” katanya.
Ia juga menyebut yang paling banyak beli itu yang datang langsung ke tempat bisa 20 kg sampai 50 kg ikan mujair yang dibeli, kemudian yang pesan itu biasanya 5kg sampai 10 kilo ikan mujair. Peminat ikan mujair banyak di Jayapura baik di restoran dan warung makan.
“Dalam satu minggu bisa ada pesanan tiga kali dari warung begitu pula dengan restoran,” katanya.
Ormuseray juga mengatakan bibit ikan mujair dibeli dari Koya, dan jumlah pekerja di keramba tersebut ada 6 orang. Lebar keramba itu enam meter dan panjang 1, 70 meter. Bibit ikan yang dibeli harganya Rp 6 juta itu untuk 10 ribu bibit sampai 50 ribu bibit ikan mujair.
“Untuk sekarang agak sepi karena ikan juga sudah habis dan kita juga belum ada bibit ikan kita jaga yang saja dulu kalau ada yang beli,” katanya. (*)