Sentani, Jubi – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua menggelar Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Berasaskan Sinergi Masjid, Pondok Pesantren, Petani, dan Instansi (Gerobak Sentani) di halaman Masjid Agung Al-Aqsa Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (2/7/2024).
Kepala Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua, Thomy Andreas mengatakan gerakan itu sebagai upaya untuk pengendalian inflasi juga mendukung penguatan ekonomi.
“Penting bagi kita untuk mengendalikan inflasi, guna menjaga kesejahteraan masyarakat Papua terutama dalam hal optimalisasi daya beli masyarakat. Apabila harga suatu barang meningkat, maka dapat menurunkan tingkat pemenuhan kebutuhan masyarakat, terlebih apabila terdapat batasan daya beli sesuai dengan pemasukan masing-masing,” katanya dalam sambutan.
Gerobak Sentani juga bekerja sama dengan Bulog dalam penyediaan komoditas pangan strategis dengan harga terjangkau bagi masyarakat, berupa 750kg beras, 120liter minyak goreng, 40kg tepung terigu, dan 50kg gula pasir.
Selain itu, pelaku usaha syariah juga ikut terlibat seperti Pondok Pesantren Latifah Mubarokah dan Kelompok Tani Arpat Jaya, selaku produsen bawang merah, cabai merah, dan sayur-sayuran.
Mereka menyediakan 200kg Bawang Merah, 70kg Tomat, 20kg cabe rawit, dan total 50kg buah-buahan maupun sayur-sayuran yang terdiri dari Jambu Kristal, pisang, serta daun seledri
Pantauan Jubi hingga pukul 10.45 Waktu Papua, bawang sudah laku terjual sekitar 50kilogram, sedangkan tomat dan cabai rawit masing-masing tersisa 2 kilogram dan sekilogram yang diprediksikan akan laku terjual. Untuk harga tomat sekilo Rp5 ribu, bawang merah Rp25 ribu sekilo, dan cabe rawit Rp120 ribu.
Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jayapura, Rudi Amir mengapresiasi gerakan yang diinisiasi oleh BI Papua.“Ini luar biasa sekali, sinergi dari BI Papua, bulog juga petani dapat membantu ekonomi masyarakat agar stabil dan menjaga laju inflasi,” tuturnya.
Rudi berharap ke depan, kegiatan sosialisasinya bisa lebih gencar lagi juga bisa melibatkan lebih banyak lagi petani/UMKM atau juga pihak gereja.
Mimi Krisbianti (50), warga Sentani merasa terbantu dengan adanya Gerobak Sentani. Mimi membeli sejumlah pangan antara lain, Kol, sawi, buah naga, bawang merah, beras.
Menurutnya, harganya sedikit miring, seperti bawang merah.“Sangat terbantu terutama sebagai ibu rumah tangga, yang mana ini merupakan kebutuhan pokok di dapur,” ujarnya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!