Moskow, Jubi – Rusia telah perpanjang ekspor pupuk dengan menetapkan kuota pada Juli hingga Desember untuk mengamankan jumlah nutrisi tanaman yang cukup bagi petani domestik. Tercatat Rusia mengeluarkan kebijakan pembatasan memperpanjang langkah-langkah yang diperkenalkan selama enam bulan terakhir meskipun ekspor pupuk dari Rusia terkena sanksi Barat yang dikenakan pada Moskow sejak mengirim ribuan tentara ke Ukraina pada 24 Februari.
“Kuota untuk pupuk nitrogen akan ditetapkan sebesar 8,3 juta ton dan untuk pupuk yang mengandung nitrogen kompleks sebesar 5,9 juta ton pada periode tersebut,” tulis pernyataan pemerintah Rusia, dikutip Antara dari Reuters, Rabu (1/6/2022).
Dalam pernyataanya Selasa (31/5/2022) kemarin, keputusan itu bertujuan untuk mencegah kelangkaan pupuk dalam negeri dan mencegah kenaikan harga pangan. Sedangkan kementerian perdagangan dan pertanian Rusia akan mendistribusikan kuota antara eksportir yang berbeda.
Rusia menjadi produsen utama pupuk yang mengandung kalium, fosfat, dan nitrogen. Negara itu menghasilkan lebih dari 50 juta ton per tahun dari mereka, atau 13 persen dari total global.
Pada November, Moskow memutuskan untuk membatasi ekspor pupuk untuk 1 Desember hingga 31 Mei guna membantu mengekang kenaikan harga pangan lebih lanjut di tengah harga gas alam yang lebih tinggi.
Empat bulan kemudian Rusia berencana melanjutkan penetapan kuota selama penaburan biji-bijian musim dingin berikutnya dan penaburan biji-bijian musim semi berikutnya.
Pakar industri menyebut negara itu masih menjual pupuk kompleks ke Amerika Latin dan Asia meskipun sanksi Barat menyebabkan kesulitan dalam mentransfer pembayaran melalui bank-bank Barat dan dalam mengamankan kapal-kapal besar. (*)
Discussion about this post