Jayapura, Jubi – Pekan ini, Menteri untuk Pendidikan Anak Usia Dini dan Menteri Pemuda Australia, Dr Anne Aly, menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Pendidikan G20 di Bali. Kehadian ini untuk berbagi prioritas Pemerintahan Albanese di bidang pendidikan sebagai kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan, dan lapangan kerja.
“Ini merupakan sebuah kehormatan untuk mewakili Australia dan menjadi bagian dari diskusi terbuka mengenai pendidikan dan pemuda, bersama berbagai mitra penting internasional Australia,” ujar Menteri Aly dalam press release yang diterima jubi.id dari public-affairs-jakt@dfat.gov.au, Selasa (31/8/2022).
Menurutnya pertemua dua hari ini mengumpulkan anggota G20 untuk mendiskusikan visi mereka dalam mengamankan pertumbuhan ekonomi global di masa depan dan kesejahteraan melalui pendidikan.
Portofolio pendidikan sangatlah penting bagi perekonomian setiap negara karena masing-masing negara dapat melihat bagaimana membekali anak-anak muda untuk pekerjaan dan bisnis yang tersedia saat ini, serta untuk peluang inovatif di masa depan.
Pertemuan Tingkat Menteri Pendidikan G20 merupakan sebuah kesempatan berharga untuk diskusi terbuka yang membahas tantangan bersama dalam penyampaian pendidikan serta untuk belajar dari satu sama lain untuk memperkuat hubungan internasional.
“Saya berencana untuk berbagi kepada anggota Menteri G20 mengenai rencana Pemerintahan Albanese dalam menangani tantangan utama di bidang pendidikan dan pengasuhan anak usia dini, sekolah, dan sektor pendidikan tinggi,” katanya.
“Mengkonsolidasikan kemitraan pendidikan dengan sejumlah mitra internasional utama kami akan menjadi fokus saya, karena tantangan yang kami hadapi di Australia juga terjadi di semua negara anggota G20,” katanya.
Anne Azza Aly adalah seorang politikus Australia yang telah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Buruh sejak pemilihan 2016, mewakili pemilih Cowan di Australia Barat. Perempuan kelahiran Alexander, Mesir 29 Maret 1967 ini adalah anggota federal perempuan pertama beragama Islam dan menjadi menteri di pemerintahan Perdana Menteri Anthony Albanese. (*)