New York, Jubi – Pimpinan Biro Investigasi Federal (FBI) mengingatkan tentang eskalasi pembunuhan di seluruh Amerika Serikat (AS), mencakup lebih banyak kejahatan kekerasan oleh remaja yang disebabkan lebih banyak perdagangan senjata, dan tren berbahaya lainnya.
“Kami melihat frekuensi mengkhawatirkan dari beberapa hal terburuk yang kembali muncul di jalanan,” kata Direktur FBI Christopher Wray, dalam sebuah wawancara dengan acara CBS 60 Minutes, yang ditayangkan pada Minggu (24/4/2022).
Pernyataan Wray dikutip Antara dari Xinhua, menyebutkan tren mengerikan lain yang dibahas adalah peningkatan jumlah petugas polisi yang tewas saat menjalankan tugas yang naik 51 persen. Selain itu mengacu statistik FBI yang menyebutkan pekerjaan polisi menjadi semakin berbahaya. Fakta lain disebutkan dari National Law Enforcement Memorial di Washington yang baru saja menyelesaikan penambahan 619 nama dari beberapa tahun terakhir.
Lonjakan angka kejahatan secara keseluruhan menimbulkan sejumlah konsekuensi, termasuk semakin banyaknya orang Amerika yang membeli senjata api, dan banyak di antaranya membeli untuk pertama kalinya.
Angka terbaru dari National Shooting Sports Foundation menunjukkan banyak dari pembeli senjata api tersebut adalah orang nonkulit putih, ungkap laporan itu, yang menambahkan bahwa dari 2019 hingga 2020, pembelian senjata api oleh warga keturunan Asia-Amerika naik 43 persen, pembelian oleh warga Hispanik Amerika naik 49 persen, dan pembelian oleh keturunan Afrika-Amerika naik 58 persen. (*)
Discussion about this post