Papua No.1 News Portal | Jubi
Bogota, Jubi – Amerika Serikat segera menyumbang uang 8 juta dolar AS atau sekitar Rp114,9 miliar kepada polisi nasional Kolombia untuk mendukung pelatihan hak asasi manusia dan anti korupsi.
Bantuan itu terkait kondisi polisi nasional Kolombia mendapat kecaman keras dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa, karena menggunakan kekuatan berlebihan selama protes anti pemerintah yang mengakibatkan lebih dari 40 warga sipil tewas.
Baca juga : Polisi Amerika berusia 91 tahun ini enggan pensiun
Pria bersenjata penembak warga di Denver tewas di tangan polisi
Serangan di depan departemen pertahanan AS tewaskan seorang polisi
Keluarga dari beberapa korban tewas mengatakan mereka menunggu lama untuk memperoleh keadilan ketika polisi terlibat dalam kematian. Pemerintahan Presiden Ivan Duque mendukung reformasi kepolisian tahun lalu yang dikatakan akan meningkatkan standar hak asasi manusia bagi polisi. Beberapa petugas polisi telah dihukum atau menghadapi tuntutan atas kematian warga sipil sejak 2019.
“Saya sangat bangga mengumumkan tambahan 8 juta dolar dari pemerintah AS bagi polisi nasional Kolombia untuk mendukung pekerjaan yang mereka mulai sekarang dalam perlindungan hak asasi manusia, dalam memperkuat pendidikan hak asasi manusia di antara kepolisian, akuntabilitas bagi mereka yang menyalahgunakan hak asasi manusia dan mengidentifikasi korupsi di dalam kepolisian,” kata Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland mengatakan pada Selasa (8/2/2022) saat kunjungan ke Bogota, dikutip Antara dari Reuters.
Nuland memuji apa yang dia sebut sebagai komitmen polisi Kolombia untuk menyelidiki pelanggaran dan memperkuat standar hak asasi manusianya dan mengatakan pemerintah AS sedang melakukan upaya serupa di negaranya sendiri.
“Ini adalah transformasi besar untuk melindungi hak-hak warga Kolombia, ini adalah transformasi besar polisi nasional untuk menjamin kebebasan rakyat,” kata Vargas.
Kolombia dan AS akan berbagi informasi intelijen untuk mencegah kemungkinan campur tangan dalam pemilihan legislatif dan presiden akhir tahun ini, kata Duque pada sore hari setelah pertemuannya dengan Nuland. (*)
Editor : Edi Faisol
Discussion about this post