Manokwari, Jubi-Anggota DPRD Papua Barat melakukan kunjungan, mengecek persiapan Panitia Hari Ulang Tahun HUT Pekabaran Injil ke 170 di Pulau Mansinam. Sebelumnya mereka menemui ketua panitia, Derek Apnir, lanjut ke Pulau Mansinam menggunakan speedboat milik Pemprov, Senin (3/2/2025).
Sebuah fakta yang ditemui langsung oleh para wakil rakyat, yakni kondisi gereja Sentarum tempat dipusatkannya ibadah pada puncak perayaan 5 Februari 2025, di dalamnya masih terbengkalai. Terdapat kerusakan di bagian plafon gereja. Sementara di luar gereja beberapa warga menata dan juga memasang spanduk ucapan serta membuat perahu dan obor.
Di bagian pantai, banyak warga berkunjung dari berbagai denominasi. Mereka menggunakan perahu nelayan. Namun jalan setapak di Pulau tersebut sebagian belum tuntas di kerjakan.
Anggota DPRD Papua Barat yang melakukan tinjauan diantaranya Amin Ngabalin, Musa Naa dan Evert Indou dari Komisi 2, kemudian Aloysius Siep dari Komisi 3 selanjutnya Imam Muslih, A Selasa Mansim, dari Komisi 1 dan Sapri Bani dari Komisi 4.
Aloysius Siep mengatakan, DPRD Papua Barat melakukan kunjungan kerja melihat kesiapan jelang HUT PI. “Kami melihat ada keseriusan di lapangan, kami lihat kadis PUPR dan rombongan di lapangan (Mansinam), kami berharap adanya kekurangan bisa diselesaikan,” kata Wakil Rakyat dari Partai Perindo Papua Barat, Aloysius Siep.
Aloysius juga menyinggung persoalan internal yang menyebabkan pulau yang dijadikan situs Injil itu, tak terurus karena tarik ulur, pihak mana yang akan tangani Pulau Mansinam.
“Terkait dengan pengelolaan ini (situs religi Pulau Mansinam) siapa yang akan mengelola jangan nanti setiap momen 5 Februari anggaran digelontorkan, tetapi siapa yang akan mengelola,” katanya.
Terutama pengelolaan bangunan-bangunan yang dibangun di Pulau Mansinam. Dia berharap setelah ini menjadi perhatian pemerintah. Sehingga tidak terbengkalai.
Imam Muslih, anggota DPRD dari Komisi 1 menekankan pada aspek keamanan. Ia mengajak masyarakat Manokwari menjaga keamanan. Agar rangkaian perayaan HUT PI di Manokwari berlangsung dengan baik. Terutama kepada pihak keamanan. Memastikan bahwa setiap pihak yang mencoba mengganggu keamanan bisa di tertibkan.
“Mari jadi tuan rumah yang baik bagi tamu yang berkunjung di perayaan HUT PI ke 170 di Manokwari,” tuturnya.

Politisi PKS itu mengatakan, masih terdapat beberapa hal yang perlu dibenahi. “Sebagaimana disampaikan pak Aloysius, persiapan masih butuh banyak hal yang dipersiapkan, dengan waktu tinggal satu hari semoga panitia dan semua pihak memaksimalkan waktu yang ada, memperbaiki agar semua harapan terkait tujuan perayaan bisa tercapai,” ujarnya.
Imam lebih menitikberatkan pada persiapan transportasi, konsumsi dan listrik. Dia berharap semuanya bisa dituntaskan dalam waktu saat ini.
“Kami berharap ke depan ada kejelasan pengelolaan kawasan situs Pulau Mansinam, misalnya apakah dinaikkan status jadi kelurahan atau distrik khusus. Sehingga memiliki jangkauan pertangungjawaban yang jelas terutama tanggung jawab pembiayaan, tanggung jawab pengelolaan dan tanggung jawab pemeliharaan,” tuturnya.
Menurut dia, jika perhatian yang diberikan ke Pulau Mansinam hanya bersifat temporer atau saat momentum, maka hal itu kurang bagus.
Frengky Rumsayor, pemegang kunci sekretariat panitia di Pulau Mansinam, mengaku perayaan HUT PI tahun ini berbeda dengan sebelumnya yang jauh lebih siap. .
“Kita lihat tahun lalu beda sekali dengan tahun ini, masuk tanggal tiga begini semua sudah clear, ini saja yang kerja obor belum jadi. Karena bahannya lambat. Panitia (lokal) tiga orang, kadang satu datang lain tidak,” kata Frengky Rumsayor yang temui di Pulau Mansinam.
Dia menyebut di dalam (gereja) pun belum ada (panitia) yang turun mengecek. Padahal dibanding perayaan tahun sebelumnya memasuki H-1 perayaan sudah beres.
Soleman salah satu warga Manokwari mengaku hadir di lokasi gereja untuk membantu apa pun secara sukarela. Namun ia mengaku bingung dengan panitia HUT.
“Denah lokasi (di depan gereja) masih belum selesai, ini lihat saja sendiri,” kata Soleman.
Dia menduga hal yang menjadi kendala saat ini disebabkan karena komunikasi “Bahkan kalau kita masuk di dalam sekretariat HUT PI di Mansinam, di dalam masih berantakan, padahal ini sudah H-1 perayaan,” ucapnya.
Di lokasi, sejumlah pekerja melakukan aktivitas baik mengerjakan jalan cor, kemudian memasang kabel listrik.ada juga pekerja yang memasang spanduk baliho serta memasang simbol-simbol seperti perahu dan replika obor.
Anggaran 5 Miliar dari Pemprov dan bantuan pribadi
Ketua Panitia Derek Apnir, mengaku dalam perayaan HUT Pekabaran Injil ke 170 ini, panitia menerima berbagai bantuan, baik dari Pemerintah Provinsi Papua Barat maupun sejumlah Bupati dan tokoh-tokoh dalam bentuk pemberian secara pribadi.

“Kita sampaikan terima kasih kepada pemerintah provinsi Papua Barat memberikan bantuan sebagai wakil Allah, termasuk Bupati Manokwari, Bupati Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni dan Sorong Selatan, kemudian secara pribadi bantuan dari PJ Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere dan juga bantuan dari kepala suku besar Arfak Pak Dominggus Mandacan,” kata Derek Apnir di Kantor Klasis Manokwari
Selain bantuan dana, dia juga menyebut sejumlah bantuan berupa barang dan bentuk kontribusi pemikiran termasuk bantuan media mempublikasikan persiapan perayaan.
Dari aspek transportasi yang digunakan pada saat hari H, Derek mengaku panitia menggunakan kapal LCT serta sedang mengkonfirmasi kapal milik TNI AL.
Pada perayaan HUT PI kali ini, panitia juga mengundang para kepala daerah dan juga tamu undangan dari luar.”Rencana pak presiden hadir tapi paling kurang Menteri Agama dan itu sudah kami komunikasikan dengan Kementerian Agama Papua Barat,” ucapnya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!