Manokwari, Jubi – Universitas Caritas Indonesia (UNCRI) Manokwari mengutus 39 peserta dari tim Paduan Suara Caritas untuk mengikuti 2nd Uncen Christmas Choir Competition yang akan berlangsung di Jayapura, Papua, pada 13–14 Desember 2024.
Pelepasan tim dilakukan oleh Rektor UNCRI, Prof. Dr. Robert KR Hammar, SH., M.Hum., MM., CLA., pada Senin (9/12/2024) malam di kampus UNCRI, Jalan Lembah Hijau, Kelurahan Wosi, Manokwari, Papua Barat.
Dalam prosesi pelepasan yang juga dihadiri oleh para wakil rektor dan dekan fakultas, Rektor menyerahkan Pataka Universitas sebagai simbol semangat kepada pelatih Paduan Suara Caritas.
“Kami optimistis tim ini mampu memberikan yang terbaik. Meski lagu yang dibawakan sederhana, aransemen yang telah dibuat memerlukan kemampuan tingkat nada yang luar biasa, hingga dua oktaf ke atas dan bawah. Ini menunjukkan kualitas Paduan Suara Caritas,” ujar Hammar.
Sejak berubah status menjadi universitas, UNCRI telah mengikuti beberapa ajang tingkat lokal, regional, dan nasional. Sebelumnya, kampus ini berhasil berpartisipasi dalam lomba paduan suara di Manado (LPSM), Pesparama Nasional di Kupang, NTT, serta meraih juara dalam kompetisi paduan suara di Green Price Manokwari tahun lalu.
“Kami bangga bisa menjadi bagian dari kompetisi ini. Paduan Suara Caritas akan bersaing dengan beberapa tim besar lainnya di Jayapura,” kata Hammar.
Pelatih Paduan Suara Caritas, Nelson Manswara, menjelaskan bahwa tim telah mempersiapkan diri selama lebih dari satu bulan untuk menghadapi kompetisi.
“Kami optimis bisa bersaing dengan 12 tim paduan suara lain yang telah terdaftar. Dari Manokwari, ada tiga tim yang ikut, termasuk kami,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UNCRI, Ir. Kaleb Yohan Karubaba, M.Si., memberikan pesan motivasi kepada tim agar tampil maksimal. “Berikan yang terbaik untuk kampus, Manokwari, dan Papua Barat. Semoga keberhasilan menyertai kalian,” ujarnya.
Sejak masih berstatus perguruan tinggi, UNCRI konsisten mendukung pengembangan seni tarik suara, baik secara solo maupun berkelompok. Prof. Hammar menilai perkembangan paduan suara di Tanah Papua cukup pesat, didukung oleh pembinaan intensif dari lembaga-lembaga terkait seperti Lembaga Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejawi.
“Paduan suara di Tanah Papua punya potensi besar karena bakat alami yang dimiliki. Namun, untuk menghasilkan teknik suara yang baik, diperlukan pelatihan yang intensif dan pelatih berpengalaman, yang masih menjadi kendala di wilayah ini,” katanya.
Selain itu, UNCRI berkomitmen membina tiga jenis paduan suara: mahasiswa pemula yang dilatih untuk acara kampus seperti wisuda, kelompok paduan suara tingkat umum, serta pengembangan bakat solo atau individu.
“Partisipasi dalam lomba seperti ini juga menjadi ajang untuk mempertebal iman dan meningkatkan kualitas seni di kalangan mahasiswa serta staf akademik,” tutup Hammar. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!