Manokwari, Jubi – Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu Papua Barat memuji sikap para kontestan Pilkada 2024 di Pegunungan Arfak. Sikap mereka tersebut patut dicontoh para kontestan pilkada lain.
Ketua Bawaslu Papua Barat Elias Idjie mengatakan pasangan calon kepala daerah Pegunungan Arfak berkomitmen tinggi dalam menjalankan ikrar pilkada damai. Mereka benar-benar siap kalah dan siap menang.
“Sejauh pengamatan kami, belum ada yang seperti Pegunungan Arfak di Papua Barat. Namun, ada informasi hal seperti itu juga terjadi di Teluk Wondama. Pasangan calon kepala daerah memberi ucapan selamat kepada pasangan lain yang [dinyatakan] unggul dalam perolehan suara berdasarkan penghitungan cepat,” kata Idjie, Kamis (5/12/2024).
Pasangan Marinus Mandacan-Daniel Mandacan (Madam) dan Dominggus Saiba-Andi Salabay (Doman) saling berangkulan, sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pegunungan Arfak merekapitulasi hasil akhir pilkada setempat. Pasangan Madam maupun Doman sama-sama menyatakan menerima apa pun hasil pilkada dan tidak akan menggugatnya ke Mahkamah Konstitusi.
Berdasarkan hasil sementara Pilkada Pegunungan Arfak 2024, perolehan suara Doman jauh mengungguli Madam. Mereka mengantongi sekitar 23 dukungan suara sah. Adapun Madam sekitar sembilan ribu dukungan suara sah.
“Kami secara kelembagaan mengapresiasi sikap kedua calon Bupati dan Wakil Bupati Pegunungan Arfak. Mereka telah menunjukan keteladanan meskipun masih menunggu hasil rekapitulasi penghitungan suara,” kata Idjie.
KPU Pegunungan Arfak baru menggelar Rapat Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilkada 2024 pada hari ini. Agenda tersebut dilaporkan berjalan aman dan lancar.
“Rapat pleno masih berlangsung. Puji Tuhan, situasinya kondusif, dan terkendali,” kata Kepala Polres Pegunungan Arfak Komisaris Polisi Isak Koko Hosio.
Polres Pegunungan Arfak mengerahkan 100 personel untuk mengamankan rapat pleno KPU. Sebanyak 30 personel tersebut berasal dari Brimob Polda Papua Barat.
![Bawaslu puji kelegawaan kandidat di Pilkada Pegunungan Arfak 2 Bawaslu](https://jubi.id/wp-content/uploads/2024/12/Polkam_Berangkulan-Pilkada-Arfak-Adlu.jpg)
Potensi gugatan
![banner 400x130 banner 400x130](https://jubi.id/wp-content/uploads/2024/12/Adv-Nataru-PTFI-1.png)
Pegunungan Arfak, sebelumnya termasuk salah satu daerah dengan indeks kerawanan tertinggi saat Pilkada 2024 di Papua Barat. Pemetaan tingkat kerawanan itu, di antaranya berdasarkan dimensi sosial, politik, dan keamanan wilayah.
Idjie memastikan situasi keamanan di Pegunungan Arfak dan Teluk Wondama relatif kondusif pascapencoblosan pilkada. Namun, gejolak politik, dan gugatan terhadap hasil pilkada masih berpotensi terjadi di kabupaten lain di Papua Barat.
“Itu bagian dari dinamika berdemokrasi. Ada regulasi yang memberikan ruang [untuk menggugat hasil pilkada]. Silakan gunakan saluran itu karena dijamin undang undang,” kata Idjie.
Bawaslu Papua Barat mencatat tidak kurang 50 temuan dan aduan pelanggaran selama Pilkada 2024. Pelanggaran paling menonjol, di antaranya manipulasi hak suara. Pemilih menggunakan identitas atau surat suara orang lain untuk memilih.
Temuan dan pengaduan itu ditindaklanjuti panitia pengawas pemilu dengan merekomendasikan pemungutan suara ulang. Ada tiga tempat pemungutan suara (TPS) harus menggelar pemungutan suara ulang di Papua Barat.
“Satu TPS di Manokwari, dan dua TPS di Kaimana. Pemungutan Suara Ulang di Manokwari telah digelar pada hari ini, sedangkan di Kaimana pada besok [Jumat],” kata Idjie. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!