Manokwari, Jubi-Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dari Partai NasDem Cheroline Chrisye Makalew memberikan sosialisasi empat pilar kebangsaan kepada Mahasiswa Universitas Caritas Indonesia UNCRI Manokwari Papua Barat Senin (2/12/2024).
Sosialisasi menghadirkan Rektor Universitas Caritas Indonesia Prof Dr. Robert K.H Hammar SH M.Hum. MM CLA selaku pembicara, serta Dekan Fakultas Hukum UNCRI Dr Hendrikus Renjaan selaku moderator.
Cheroline mengatakan selaku anggota MPR RI, dirinya memiliki kewajiban memberi pemahaman kepada generasi muda terkait 4 Pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945 dan NKRI serta Bhineka Tunggal Ika.
“Selaku anggota MPR RI memiliki tugas dan kewajiban untuk mensosialisasikan empat pilar MPR RI kepada seluruh elemen masyarakat secara khusus di daerah pemilihannya,” kata Cheroline Anggota Fraksi NasDem dari Dapil Papua Barat, Senin.
Dia menyebut bahwa latar belakang hadirnya sosialisasi empat pilar ini, karena secara kelembagaan menilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara masih belum memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam empat pilar MPR RI.
“Sosialisasi ini selaras dengan cita-cita negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” tuturnya.
Dia mengaku, sosialisasi empat pilar muncul sebagai respons terhadap berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia dari sisi sosial, politik, budaya maupun globalisasi karena maraknya tantangan terhadap persatuan dan kedaulatan bangsa seperti sentimen SARA, maraknya gerakan separatis dan meningkatnya kasus intoleransi di berbagai daerah.
Dengan sosialisasi ini mahasiswa diharapkan dapat menggali nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Menciptakan masyarakat yang memiliki pemahaman, kesadaran dan komitmen terhadap nilai-nilai dasar negara.
Cheroline menambahkan, mahasiswa adalah agen perubahan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa. Melalui pemahaman yang mendalam tentang empat pilar kebangsaan, diharapkan mereka dapat menjadi pelopor dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara.
Prof Dr Roberth K.H Hammar, mengatakan di tengah perbedaan suku dan pluralisme di Indonesia yang dibutuhkan adalah frekuensi sosialisasi empat pilar ini dilakukan secara intensif dan harus pada semua kalangan
“Terutama kalangan yang rentan terhadap ideologi, kalangan muda kita saat ini sangat rentan, seperti ideologi radikalisme dan Rasisme,” kata Hammar
Dikalangan generasi muda yang berada di lingkungan kampus, dirinya berharap para wakil rakyat yang berasal dari Papua Barat agar cenderung melakukan pendekatan dan berdiskusi dengan mereka terkait persoalan ideologi.
“Saya berharap para Anggota MPR RI DPD RI dari Dapil Papua Barat agar lebih banyak berdiskusi dengan kelompok mahasiswa di Kampus terutama kelompok Cipayung agar menyatukan persepsi tentang ideologi karena anak muda itu kebanyakan resistensi dalam ideologi, sedangkan mereka cenderung melihat pada Realitas atau apa yang dilihat di depan mata,” jelasnya.
Dia meminta agar sosialisasi empat pilar ini disampaikan kepada masyarakat dengan cara sesuai dengan tingkatan masyarakat di Daerah. “Misalnya di kalangan mahasiswa, kita banyak ilmiahnya tetapi jika sosialisasi ini ke masyarakat tentu lebih cenderung pada hal praktis kaitan dengan kehidupan nyata,” katanya.
Dia berharap sosialisasi empat pilar dilakukan tanpa ada implementasi atau keteladanan dari Pemimpin maka sulit untuk digerakkan.(*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!