Manokwari, Jubi- Sejumlah tokoh Suku Doreri Kabupaten Manokwari melakukan pertemuan atau berkumpul dengan melibatkan kerabat “Kangkain Karkara” Suku Doreri seperti warga Biak Numfor, Yapen Wondama serta perwakilan Fakfak. Pertemuan digelar di Jalan Brawijaya Manokwari, Sabtu (11/2/2023) Malam.
Pertemuan tersebut menghadirkan sejumlah tokoh Doreri seperti, Dominggus Rumadas, T.M Sorbu Sesepuh Doreri, Yustus Rumbekwan, tokoh masyarakat Pulau Mansinam dan ketua terpilih Kerukunan Numfor di Manokwari, serta perwakilan Yapen, Wondama dan Kabupaten Fakfak domisili Manokwari.
“Ada niat untuk kita bangun Manokwari ini bersama, sebab kami lihat dari jauh ada banyak hal yang harus perlu dibenahi,” ucap Dominggus Rumadas menyampaikan pendapatnya.
Dominggus Rumadas merupakan salah satu tokoh yang lahir di Pulau Mansinam, setelah lulus SMP, ia kemudian Hijrah ke Merauke, Papua (kini Provinsi Papua Selatan), lama di luar, Dominggus berkarir sebagai Aparatur Sipil Negara ASN di Pemprov Papua.
Sesepuh Tokoh Doreri, T. M Sorbu menyebut bahwa, selama 25 tahun terakhir ini Masyarakat suku Doreri hanya sebagai penonton di Manukwar atau Manokwari.
“Kita selama ini hanya sebagai penonton di Manokwari, selama 25 Tahun” kata Sorbu Sesepuh yang kini usianya beranjak 80 tahun lebih.
Sebagai Kota Tua, Manokwari dengan kepadatan penduduk saat ini memang sulit bagi pemimpin yang tidak punya keberanian untuk membangun.
“Manokwari ini yaa namanya juga sebagai (Kota) tua sulit untuk dibangun tinggal saja keberanian dari stakeholder atau Bupati-bupati siapa yang berani. Jangan simpan uang saja nanti setelah itu baru buat laporan bahwa uang habis” tuturnya
Sebagai orang lama yang sudah berusia senja, Ia menilai pembangunan di Manokwari ini hanya di masa pemerintahan Bupati Esau Sesa
“Hanya Pak Sesa saja yang membangun, yang lain tidak ada, alias KJ (Kurang jelas). Apakah memang kurang uang atau suatu perencanaan yang tidak jelas” tuturnya.
Baginya, khusus untuk keluarga besar suku Doreri diakui, dia tidak bisa memungkiri terkait menikmati pembangunan selama ini, “Kadang-kadang juga tidak jelas, (Kita) Doreri disisihkan. Misalnya dalam bidang pendidikan, anak-anak yang sekolah atau kuliah di luar bahkan tidak mendapatkan asrama,” ungkapnya
Selain itu penempatan orang yang ada di birokrasi, sejak almarhum Steven (Stev) Rumfabe yang ditunjuk sebagai Sekda hingga saat ini tidak ada lagi anak-anak Doreri yang menjabat kepala dinas atau menggantikan almarhum mantan sekda.
Sementara Ketua Kerukunan Warga Numfor terpilih, Agus Sroyer menyatakan dukungannya kepada siapa pun yang akan berniat untuk membangun Manokwari ke depan. “Kita tetap mendukung siapa pun yang akan berkomitmen untuk membangun Manokwari” kata Agus dalam forum pertemuan itu.(*)