Manokwari, Jubi-Komisi Pemilihan Umum KPU Provinsi Papua Barat menutup rangkaian tahapan pencalonan Anggota DPD Republik Indonesia pada Minggu (8/1/2023) sekitar pukul 23.59 waktu setempat.
Tercatat ada 17 Bacalon yang mengambil akun Sistem Informasi Pencalonan Silon. Namun hanya 15 Bacalon yang memasukan berkas dan dinyatakan diterima.
“Saat tutup penyerahan dukungan pemilih, 15 bacalon diterima dari 17 yang mengambil akun silon DPD” kata Ketua KPU Papua Barat Paskalis Semuanya Senin (9/1/2023)
Dua Bakal Calon (Bacalon) Dewan Perwakilan Daerah DPD Papua Barat dinyatakan oleh KPU tidak menyerahkan berkas di Kantor Komisi Pemilihan Umum KPU Provinsi Papua Barat.
Sebanyak 15 Bacalon DPD dari Daerah pemilihan Papua Barat yakni Abdullah Manaray, Filep Wamafma, Arifin, Adolof Fonataba, Jeferson Jemmy Liusanda, William Wamaty, Yance Samonsabra, Zakarias Fenetruma, Wiliam Abraham Ramar, Samad Rumalolas, Rudolf Anthonius Tondok, Suyanto, Musa Kamudi, Lamek Dowansiba dan Isak Mandacan.
“Dua Bacalon DPD yang tidak menyerahkan berkas yakni Levinus Wanggai dan Febriani Ketura Dersi Iwanggin”
KPU saat ini sedang melakukan kroscek dukungan yang dilakukan melalui aplikasi Sistem Informasi Pencalonan atau Silon. “Yang kita lakukan disini adalah kroscek dukungan, jadi saya mau klarifikasi bahwa memang harus dapat dukungan, bukan hanya KTP kalau KTP tentu banyak yang dapat sehingga yang sudah mendapat dukungan akan dikroscek melalui aplikasi Silon” katanya.
Sebelumnya, Rudolf Anthonius Tondok, salah satu pengusaha media di Tanah Papua, memutuskan pilihannya mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari daerah pemilihan Papua Barat.
Rudolf menyampaikan dokumen dukungan minimal pemilih sebagai salah satu syarat pendaftaran pada Minggu (8/1/2023) siang ke KPU Papua Barat; yang dilaksanakan di aula Kantor KPU Kabupaten Manokwari.
Dalam dokumen yang disampaikan ke KPU Papua Barat, pesebaran pemilih yang mendukung sosok yang dikenal sebagai figur yang sederhana dan low profile ini berasal dari seluruh daerah di Papua Barat, walau sebaran syarat dukungan minimal untuk pendaftaran cukup dari 4 kabupaten.
Hal tersebut menunjukkan bahwa konstituensi dan penyebaran pendukung Rudolf cukup merata pada seluruh Dapil di Papua Barat.
“Sampai sekarang dukungan warga melalui KTP terus mengalir ke tim administrasi. Cuma karena waktu sangat sempit, tim putuskan untuk penuhi dulu syarat minimal dengan mendaftarkan sekitar 1300-an KTP pendukung. Mudah-mudahan tidak ada kendala,” ucap Rudolf sebelum pendaftaran.
Pemeriksaan kelengkapan dan kesesuaian dokumen dilaksanakan oleh petugas KPU yang disaksikan oleh Ketua KPU Papua Barat Paskalis Semunya, para komisioner KPU dan Anggota Bawaslu Papua Barat, Nurlaila Muhammad. Dalam seluruh indikator, dokumen yang disampaikan oleh Rudolf dinyatakan sesuai dan lengkap.
“Setelah mendengar apa yang disampaikan oleh tim pemeriksa, maka dokumen ini dinyatakan diterima,” kata Paskalis.
“Salam Putih”, adalah tagline Rudolf sebagai bakal calon senator Papua Barat yang identik dengan Kemeja Putih. Dalam perspektifnya, warna putih secara filosofis bermakna kemurnian, ketulusan dan kesederhanaan yang menjadi nilai dasar Rudolf dalam menjalani kehidupannya, termasuk sebagai nilai yang mendorongnya mencalonkan diri sebagai anggota DPD. (*)