Manokwari, Jubi – Pemerintah Kabupaten Manokwari mewaspadai ancaman penularan demam babi Afrika. Mereka memperketat pengawasan di sejumlah pintu masuk ke Kabupaten Nabire.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manokwari Nixon Karubaba mengatakan demam babi Afrika melanda Nabire pada November dan Desember lalu. Penyakit ternak tersebut telah mematikan ribuan babi di sana.
More Read
“Ini tentu menjadi ancaman serius bagi Kabupaten Manokwari. Kami harus mengantisipasinya,” ujar Karubaba, Sabtu (11/1/2025).
Dia melanjutkan Kabupaten Manokwari berbatasan darat dan laut dengan Nabire. Akses transportasinya cukup mudah. Karena itu, mereka memperketat pengawasan terhadap peredaran daging babi dan produk turunannya untuk mengantisipasi penularan demam babi Afrika.
“Kami selalu berkoordinasi dengan pihak karantina untuk mengecek setiap saat pintu-pintu masuk di pelabuhan, dan bandara. Kami sebenarnya ingin mendirikan pos pemeriksaan, tetapi belum ada anggarannya,” kata Karubaba.
Demam babi Afrika terakhir kali menyerang Kabupaten Manokwari pada 2021. Sejak itu, Pemerintah Kabupaten Manokwari melarang pengiriman babi dari Nabire.
“Sebanyak 1.550 ternak babi mati dalam sekejap pada 2021 sehingga berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Kami tidak ingin kejadian itu terulang,” kata Karubaba.
Berangkat dari pengalaman pada 2021, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manokwari juga selaIu mengedukasi para peternak supaya menjaga kebersihan kandang. Mereka pun kini makin sadar dalam menjaga kebersihan kendang ternak babi.
“Pada kejadian 2021, ternak babi yang mati kebanyakan yang dilepasliarkan, sedangkan yang dikandangkan dengan baik justru selamat. Itu membuat para peternak menjadi lebih sadar dalam menjaga kebersihan kandang babi,” kata Karubaba. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!