DERAP NUSANTARA

Halaman kerjasama pemberitaan Jubi dan Kantor Berita Antara

Ekonomi nasional tunjukkan pemulihan

ekonomi
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia M Arsjad Rasjid pada Rapat Koordinasi Wilayah Sulawesi 2022 Kadin Indonesia di Manado, Sulut, Jumat (16/9/2022). - Antara/Karel A Polakitan

Manado, Jubi – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia M Arsjad Rasjid mengatakan ekonomi nasional menunjukkan terjadinya pemulihan.

“Pada kwartal kedua ini, pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5,4 persen, ekspor di atas 19,7 persen, dan investasi di atas 35,5 persen,” katanya pada Rapat Koordinasi Wilayah Sulawesi 2022 Kadin Indonesia di Manado, Sulut, Jumat (16/9/2022).

Berdasarkan wilayah, Arsjad menyebutkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi sebesar 6,4 persen (y-on-y), Sumatera (4,95), Jawa (5,66), Kalimantan (4,25), Balinusra (3,94) serta Maluku dan Papua (4,81).

Menurut dia, rata-rata ekspor Sulawesi pada kuartal kedua 2022 adalah 26,6 persen dan ekspor tertinggi dari Provinsi Sulteng yaitu 66,9 persen yang banyak didominasi besi baja dan nikel. Sementara, investasi di Sulawesi pertumbuhannya 12,5 persen (y-on-y) atau sebesar Rp73,2 triliun dan menduduki peringkat ketiga nasional.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak lepas dari kekayaan manusia, alam dan keragaman potensi daerah termasuk di Sulawesi yang di dalamnya sektor pertambangan dan pertanian,” ujarnya.

Potensi pertambangan di Sulawesi tercatat sebanyak 2,6 miliar ton bijih nikel, 576 juta biji besi primer, produksi kakao sebesar 400.000 ton pada 2021, kontribusi padi 10 persen produksi nasional, serta produksi jagung 15 persen dari nasional dan akan terus meningkat.

“Hilirisasi produk juga menguatkan industri Indonesia dan menambah devisa negara serta menambah lapangan pekerjaan,” sebutnya.

Dia menambahkan potensi ekosistem terumbu karang sebesar 900.000 hektare atau terluas di nasional dan menjadi kekayaan yang ada, begitupun puluhan pantai dan juga objek wisata yang ada di Sulawesi.

Selanjutnya, potensi ekonomi hijau seperti sumber daya air, panas bumi, surya, termasuk hutan adalah potensi-potensi yang besar yang ada di Sulawesi.

“Kadin Sulawesi harus bisa bersinergi optimal, potensi ekonomi yang ada seperti hilirisasi sektor pertambangan strategis, bagaimana kalau bisa mengupayakan terjadinya transformasi dari negara yang berbasis konsumsi menjadi produksi,” katanya.

Indonesia, menurut dia, tidak lagi mengekspor barang mentah dan negara lain yang mendapat nilai tambahnya.

“Ini yang harus kita dukung. Harapannya barang mentah harus diolah dan meningkatkan nilai tambah ekonomi,” ujarnya.

Dia mengilustrasikan untuk bijih nikel dapat diproses menjadi produk yang paling hilir berupa sel baterai, nilainya bisa bertambah 70 kali lipat.

“Hilirisasi ini harus sudah dukung dan lebih banyak yang berinvestasi dan saling bekerja sama dengan pengusaha daerah supaya antara tambang yang dimiliki oleh pemilik tambang dan juga ada yang namanya pemrosesan,” kata Arsjad. (*)

BacaJuga

Baca juga

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Add New Playlist