DERAP NUSANTARA

Halaman kerjasama pemberitaan Jubi dan Kantor Berita Antara

7.567 keluarga dapat pendampingan Bapak Asuh Anak Stunting

Anak Stunting
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo (kiri) yang menyerahkan piagam sebagai bentuk simbolis pengukuhan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kanan) sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting. - ANTARA/HO-BKKBN/am.

Jakarta, Jubi – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN menyebut sebanyak 7.567 keluarga yang berisiko stunting telah mendapatkan pendampingan dari program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).

“Saat ini ada 9.357 anak stunting dan 7.567 keluarga berisiko stunting yang telah mendapatkan Bapak dan Bunda Asuh,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (11/8/2022).

Hasto menuturkan berbagai kalangan dalam masyarakat mulai menunjukkan antusiasnya membantu mencegah lahirnya bayi stunting baru, melalui Program Bapak Asuh Anak Stunting.

Dana yang terkumpul dalam program tersebut mencapai Rp19,2 miliar, yang nantinya dikumpulkan dan disalurkan kepada kelompok sasaran.

Penyaluran akan dilakukan bersama pihak ketiga yang dapat mengatur anggaran dan dipercaya, seperti badan amal, institusi atau organisasi kemasyarakatan.

Hasto menjelaskan pihak yang menjadi bapak asuh akan memberikan donasi kepada keluarga yang memiliki risiko stunting dan berasal dari keluarga yang kurang mampu.

Terdapat dua fokus asuhan yang diberikan donatur kepada keluarga stunting. Pertama, asuhan prioritas dimana bapak asuh akan memberikan makanan tambahan melalui penyumbangan dana sebesar Rp450 ribu per bulan selama enam bulan. Dana itu diolah menjadi makanan bergizi oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK).

“Bapak asuh akan langsung menyasar gizi anak asuhnya melalui makanan sehat yang dibuat oleh tim pendamping keluarga. Berdasarkan penelitian, intervensi terhadap stunting dapat dilakukan dengan cara memberikan makanan gizi seimbang minimal enam bulan,” ujar Hasto.

Fokus kedua, yakni asuhan pendamping dimana para donatur akan meningkatkan pengetahuan keluarga stunting melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), baik secara kelompok atau intrapersonal.

BKKBN optimistis angka stunting di Indonesia yang masih mencapai 24,4 persen dan melebihi ambang batas Badan Kesehatan Dunia (WHO), dapat diturunkan menjadi 14 persen pada tahun 2024 melalui sejumlah upaya yang telah digencarkan.

Sebelumnya, pada 29 Juni 2022, di Yogyakarta, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman dikukuhkan sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting, yang kemudian pengangkatannya diikuti oleh Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn). Moeldoko. (*)

BacaJuga

Baca juga

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Add New Playlist