Jayapura, Jubi – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua melalui Pembimbing Masyarakat atau Pembimas Hindu menggelar kegiatan penguatan literasi beragama bagi guru agama Hindu.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetisi guru agama Hindu,” ujar Pembinaan Hindu Kanwil Kemenag Papua, I Made Suwena Widiantara, di @Home Hotel Jayapura, Sabtu (5/11/2022).
Melalui literasi agama yang dihadiri langsung Direktur Pendidikan Hindu Kemenag RI, I Gusti Made Sunartha, supaya mewujudkan pendidikan Hindu yang berkualitas dan beritegritas, yang berdedikasi tinggi terhadap tugas dan jabatan.
Kegiatan yang dilaksanakan tiga hari itu, dihadiri juga Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Papua, I Komang Alit Wardhana, dan Ketua Wanita Hindu Dharma Wanita Indonesia (WHDI) Papua, Ni Ketut Kabeningsih.
Widiantara menjelaskan penguatan literasi beragama bagi guru agama Hindu di Papua diikuti 40 peserta, yaitu 12 orang dari Kota Jayapura, 7 orang dari Kabupaten Keerom, 5 orang dari Kabupaten Jayapura.
Selain itu, lanjutnya, sebanyak 5 orang dari Kabupaten Merauke, 5 orang dari Kabupaten Nabire, 2 orang dari Kabupaten Biak Numfor, 2 orang dari Kabupaten Mimika, 1 orang dari Kabupaten Jayawijaya, dan 1 orang dari Kabupaten Kepulauan Yapen.
“Menyiapkan administrasi dan kelengkapan guru dalam mengajar dan menambah wawasan serta ilmu pengetahuan dalam proses belajar mengajar di sekolah masing-masing,” ujarnya.
Direktur Pendidikan Hindu Kemenag RI, I Gusti Made Sunartha, mengatakan guru-guru agama Hindu harus memahami konsep literasi beragama dan menguasai teknologi.
“Saya berharap khususnya guru agama Hindu mempunyai kompetisi literasi tinggi agar tidak kalah dengan peserta didiknya dalam proses belajar mengajar,” ujarnya.
Sunartha menambahkan melalui penguatan literasi beragama bagi guru agama Hindu agar dapat meningkatkan motivasi dan semangat dalam menuntut ilmu pengetahuan, sehingga menjadi guru berdaya saing demi meningkatkan kualitas pendidikan di Papua.
Salah satu pemateri dari LPMP Papua, Miswanto, menyampaikan tentang Implementasi Kurikulum Merdeka atau IKM harus diterapkan di sekolah.
“Diharapkan agar guru-guru agama Hindu di Papua bisa menyusun dan mengembangkan pembelajaran berbasis IKM sesuai alur tujuan belajar dan modul belajar untuk mencapai tujuan pendidikan Profil Pancasila,” jelasnya. (*)