Pemkab Mappi teken MoU bersama IPU New Zealand

Pemkab Mappi
Penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) antara Penjabat Bupati Mappi, Michael Rooney Gomar, S.STP., M.Si dengan perwakilan Institute of the Pacific United (IPU) New Zealand, Sabtu (11/3/2023). – Jubi/Humas Pemkab Mappi

Mappi, Jubi – Dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Mappi bakal mengirim putra-putri terbaiknya kuliah di luar negeri bekerjasama dengan Institute of the Pacific United (IPU) New Zealand.

Pelaksanaan program beasiswa ini dituangkan dalam Memorandum Of Understanding (MoU) yang ditandatangi Penjabat Bupati Mappi, Michael Rooney Gomar, S.STP., M.Si dengan perwakilan IPU New Zealand, Dosen Senior (Senior Lecturer Internasional Business), and Senior Internasional Marketing Officer, yang juga selaku koordinator siswa/siswi penerima beasiswa Pemerintah Provinsi Papua di New Zealand, Marveys Ayomi, BBS.,MMgt. pada Sabtu (11/3/2023) di Kepi, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua Selatan.

Penandatangan MoU ini juga bersamaan dengan dimulainya proses seleksi calon penerima beasiswa. Seleksi diikuti 33 orang pelajar kelas XII yang berasal dari SMA dan SMK se-Kabupaten Mappi. Tes yang diberikan berupa lembar soal pilihan ganda, tes menulis, dan tes wawancara dalam Bahasa Inggris. Proses seleksi dilakukan oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Mappi dan Dinas Pendidikan dengan pengawasan langsung dari tim IPU New Zealand.

Pj Bupati Mappi, Michael Gomar, mengatakan program beasiswa ini merupakan program prioritas Pemkab Mappi dalam rangka peningkatan SDM putra-putri Mappi. Ini sebagai tindak lanjut dari kebijakan pemerintah pusat yang memberikan mandatori kepada pemerintah kabupaten/kota untuk mengalokasikan anggaran pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan pembangunan infrastruktur daerah.

Khusus untuk program beasiswa luar negeri ini, Pemkab Mappi mengalokasikan dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk pengembangan pendidikan Pemkab Mappi kemudian menggandeng dan berkoordinasi dengan IPU New Zealand dan akhirnya bisa diwujudkan lewat penandatangan MoU.

“Saya atas nama pribadi dan sebagai kepala daerah menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah, dalam hal ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah, para pimpinan OPD teknis yang sudah mendukung program beasiswa di dalam negeri maupun luar negeri,” ungkapnya.

Beberapa waktu lalu, diungkapkan Pj Bupati Mappi, ia bertemu dan mendengarkan saran dari pelajar dan mahasiswa asal Mappi di Merauke. Ada banyak saran dan masukan dari pelajar yang meminta Pemkab Mappi melakukan terobosan dan pembenahan juga perbaikan perekrutan dan pembiayaan bantuan pendidikan yang bersumber dari dana Otsus maupun sumber dana lainnya.

Sebab ada mahasiswa yang sudah semester tiga tapi belum mendapat bantuan beasiswa hingga akhirnya mengalami drop out dari kampus. Akhirnya Pj Bupati Mappi bersama Bagian Hukum, Bagian Kesra, dan Dinas Pendidikan merancang kembali Peraturan Bupati tentang penyaluran bantuan pendidikan.

“Adik-adik kita ini punya tekad yang kuat untuk kuliah dan kita wajib mendukung itu. Hal itu yang mereka sampaikan kepada saya saat saya berkunjung ke kota studi Merauke. Ada juga kendala, lain salah satunya adalah kemampuan anak-anak kita yang lulusan SMA maupun SMK ketika masuk di kampus tidak bisa bersaing dengan adik-adik kita yang berasal dari kabupaten lain. Ini fakta, Bapak-Ibu jangan menutup mata. Dinas Pendidikan tidak boleh menutup mata, para kepala sekolah juga harus terbuka. Jangan mengejar kuantitas kelulusan siswa tetapi harus lebih fokus pada kualitas anak-anak itu sendiri,” katanya.

Demi peningkatan kualitas, Pemkab Mappi akan membuka kelas Bahasa Inggris secara terbuka dan gratis kepada pelajar kelas XI se-Kabupaten Mappi. Itu dilakukan agar siswa bisa mempersiapkan diri sejak awal jika ada peluang seleksi penerimaan kuliah baik itu di dalam negeri maupun luar negeri.

Selain itu, Pemkab Mappi juga menganggarkan dari dana Otsus untuk bantuan pendidikan dan beasiswa bagi mahasiswa Mappi untuk pendidikan di dalam negeri sebanyak 1.303.orang.

Penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) antara Penjabat Bupati Mappi, Michael Rooney Gomar, S.STP., M.Si dengan perwakilan Institute of the Pacific United (IPU) New Zealand, Sabtu (11/3/2023). – Jubi/Humas Pemkab Mappi

Untuk program beasiswa ke New Zealand, Pemkab Mappi mengalokasikan dana sebesar Rp7 miliar. Kuotanya ada tujuh orang yang dinyatakan lulus seleksi. Pj Bupati Mappi berharap seleksi dilakukan secara profesional tanpa intervensi dari siapapun.

“Saya  berharap dari tim IPU New Zealand yang melakukan seleksi bahwa hasil seleksi ini benar –benar hasil murni berdasarkan kemampuan dan kompetensi dari siswa/siswi itu sendiri. Sehingga tujuh besar ini yang nanti akan direkrut dan mempersiapakan diri mengikuti pelatihan pembekalan selama tiga bulan di Jayapura setelah itu dikirim ke luar negeri,” jelas Pj Bupati Mappi.

Setelah mengikuti pembekalan di Jayapura, peserta beasiswa diberi kesempatan kembali ke Mappi untuk pamit dengan orang tua dan Pemkab Mappi pada bulan Agustus, sebelum diberangkatkan ke New Zealand.

“Satu pesan yang saya mau sampaikan tolong pada saat melakukan seleksi nantinya ada adik –adik yang tidak lolos jangan berkecil hati. Bukan berarti itu gagal tetapi harus tetap semangat, tetap belajar. Mungkin sekarang ini belum bisa berangkat. Tetapi apabila kemampuan keuangan daerah kita mencukupi maka kita akan mempersiapkan lagi untuk penerimaan gelombang kedua atau tahap kedua,” tegasnya.

Siswa-siswi yang mengikuti seleksi beasiswa ke New Zealand oleh Pemkab Mappi bekerjasama dengan Institute of the Pacific United. – Jubi/Humas Pemkab Mappi

Sementara itu, Dosen Senior (Senior Lecturer Internasional Business), and Senior Internasional Marketing Officer, yang juga selaku koordinator siswa/Siswi penerima beasiswa Pemerintah Provinsi Papua di New Zealand, Marveys Ayomi, BBS.,MMgt. mengatakan kedatangan tim IPU New Zealand karena undangan dari Pemkab Mappi, dalam hal ini Pj Bupati Mappi. Dalam rangka penandatangan MoU antara Pemkab Mappi dengan Institute of the Pacific United (IPU) New Zealand tentang beasiswa luar negeri.

Kata Marveys usai melakukan penandatanganan MoU dilangsung dengan proses seleksi melalui tes kepada 33 orang siswa/siswi calon penerima beasiswa. Dari jumlah tersebut nantinya akan seleksi sebanyak 7 orang yang  akan mendapat beasiswa.

Dalam proses seleksi, lanjut Marveys, akan difokuskan pada empat skill dasar dalam Bahasa Inggris yakni writing, reading, listening, dan speaking.

Lebih jauh Marveys menjelaskan pelaksanaan tes dibagi dalam dua sesi yakni tes pertama difokuskan pada writing dan reading test dalam bentuk pilihan ganda dan isian. Sementara sesi kedua interview test atau wawancara untuk mengetes listening dan speaking.

Dikatakan Marveys, selama pelaksanaan tes berlangsung berjalan aman dan lancar namun ada beberapa penyampaian dari anak-anak dimana mereka jarang sekali ada tes Bahasa Inggris sehingga agak sulit bagi mereka. Namun mereka bisa menyelesaikan semuanya dengan baik.

Marveys menegaskan mulai dari proses seleksi dan nanti hasil dari seleksi itu dilakukan secara profesional dan tidak ada intervensi dari siapapun. Sehingga hasil finalnya itu memang murni hasil dari setiap proses seleksi itu sendiri dengan melihat skill atau kemampuan siswa/siswi yang mengikuti tes.

“Kita laksanakan tes dengan sangat profesional tidak ada intervensi dari pihak manapun atau siapapun itu. Dari tes ini kita lihat dari nilai tertinggi sampai yang terendah,” jelasnya.

Marveys menyebutkan semua pelaksanaan tes berjalan aman dan lancar. Saat ini masih dalam proses pemeriksaan hasil tes dan rencana minggu ini sudah bisa diumumkan hasilnya.

Lanjut Marveys, untuk anak-anak yang ikut proses seleksi adalah siswa yang direkomendasikan oleh pihak sekolah. Mereka harus bangga apapun hasilnya nanti. Mereka meski tetap bangga karena mereka adalah yang terbaik dari sekolah mereka. Apapun hasil nanti yang diterima menjadi barometer bagi mereka ke depannya karena apabila ada lagi tes beasiswa ke depannya paling tidak mereka sudah mempunyai pengalaman.

Marveys meminta dukungan orang tua harus support untuk anak-anak. Karena pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk mengubah kehidupan suatu bangsa.

Foto Bersama usai penandatanganan MoU. – Jubi/Humas Pemkab Mappi

Salah seorang peserta tes, Selerina M. Basagai, mengucapkan terima kasih karena diberi kesempatan untuk mengikuti seleksi beasiswa luar negeri.

“Saya sangat bangga karena kami siswa/siswi di Kabupaten Mappi bisa mengikuti seleksi beasiswa luar negeri ini,” ungkapnya.

Selerina berharap program ini bisa membangun SDM di Kabupaten Mappi menjadi lebih baik.

“Harapan saya kalau saya lulus ikut seleksi ini, ke depannya saya bisa membangun Kabupaten Mappi. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Pj Bupati Mappi karena telah membuka program beasiswa luar negeri untuk kami anak –anak di Kabupaten Mappi agar kami bisa bersaing dengan saudara-saudara kami di luar sana,” pungkasnya. (Advetorial)

Comments Box
Exit mobile version