Timika, Jubi – Hujan deras yang mengguyur Kota Timika, Papua Tengah sejak pagi tidak mengurangi antusiasme Menteri Investasi merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, melepas pengiriman konsentrat tembaga PT. Freeport Indonesia atau PTFI.
Bahlil Lahadalia bersama rombongan tiba dari Jakarta sejak siang tampak tidak lelah untuk hadir secara langsung datang di kota Timika melepas keberangkatan kapal Ajkwa yang mengangkut konsentrat tembaga Freeport Indonesia dari Pelabuhan Amamapare, Mimika, Papua Tengah, pada Senin (15/8/2022) sore.
Keberangkatan kapal Ajkwa sebagai sebuah kapal pengumpan membawa 8.600 ton konsentrat tembaga untuk dipindahkan ke kapal Naziha yang berada di laut dalam, sekitar 19 km dari dermaga.
Kapal Naziha akan menampung 26.500 ton konsentrat tembaga untuk dibawa ke PT Smelting, dan merupakan pengiriman konsentrat ke-32 ke PT Smelting yang dilakukan sejak Januari 2022.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengapresiasi komitmen PTFI untuk terus memberi nilai tambah melalui berbagai kegiatan operasionalnya. Bahlil berharap multiplier effects atau efek ganda yang PTFI berikan akan mempercepat pemerataan pembangunan Indonesia, termasuk pemerataan kesejahteraan masyarakat dan masuknya investasi asing di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Tanah Papua.
“Kapal Ajkwa yang baru saja saya lepas keberangkatannya tidak hanya membawa konsentrat tembaga, namun juga membawa harapan agar multiplier effects [efek ganda] yang tercipta dari peleburan tembaga ini terus memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Di sisi lain, Bahlil berpandangan bahwa pemerintah meyakini dengan pelibatan tenaga kerja lokal di Pelabuhan Amamapare serta kelancaran produksi dan rantai pasok PT Freeport Indonesia akan terus memberi manfaat bagi masyarakat yang berada di sekitar area operasi PTFI di Papua.
“Fasilitas di seputar Pelabuhan Amamapare yang mencakup pabrik pengeringan dan penyimpanan konsentrat, dermaga pemuatan konsentrat, pembangkit listrik, dan dermaga kargo memegang peranan penting dalam manajemen [supply chain] atau rantai pasok konsentrat tembaga PTFI,” kata Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.
“Sebagai perusahaan tambang berkelas dunia, PTFI selalu berkomitmen untuk tidak hanya melakukan produksi yang aman dan berkelanjutan, namun juga melakukan tata kelola yang baik untuk mewujudkan manajemen rantai pasok yang berkelanjutan,” kata Tony Wenas yang mendampingi Menteri Bahlil sambil menekan tombol melepas keberangkatan kapal Ajkwa di Pelabuhan Amamapare. (*)